Technologue.id, Jakarta – Isu kebocoran data yang mendera salah satu marketplace online ternama seakan menjadi momok menakutkan dalam hal jaminan keamanan data pribadi. Seperti diketahui, perlindungan data konsumen memang menjadi tanggung jawab penyedia layanan.
Sebagai pelaku industri e-commerce, pihak Tokopedia mengaku selalu meningkatkan sistem keamanan demi memastikan keamanan dan kenyamanan para pengguna Tokopedia, dan memastikan data-data penting pengguna tidak disalahgunakan.
“Proteksi data konsumen sangat penting bagi kami. Oleh karena itu kami selalu a line dengan regulasi dari pemerintah. Kita juga menjaga kerahasiaan dari data customer kita dengan luar biasa. Platform solusi yang kita pakai menjaga kerahasiaan perusahaan dan data pelanggan itu continous to be harden over and over,” ujar Herman Widjaja, SVP of Engineering Tokopedia, saat media roundtable, di kantor pusat Tokopedia, Jakarta, Kamis (30/1/2020).
Bukti komitmen salah satu startup bergelar unicorn itu dalam menjaga kerahasiaan data adalah dengan tidak memperjualbelikan data pribadi.
“Kita tidak menjual atau memberikan data ke pihak manapun, kecuali ada surat kepolisian,” tuturnya.
Jaminan perlindungan data sudah tertuang pada Pasal 15 ayat 1 UU Nomor 11 Tahun 2018 ITE bahwa setiap penyelenggara sistem elektronik diharuskan menjaga keamanan platform. Tak dipungkiri, e-commerce tentu menyimpan banyak data pengguna dan merchant yang menjalin kerja sama dengannya.
Saat ini, Tokopedia memiliki 90 juta pengguna aktif bulanan, 250 juta produk, dan 7,2 juta merchant. Peningkatan jumlah pelanggan dan merchat dari tahun ke tahun yang semakin membengkak, membuat perusahaan teknologi lokal ini semakin serius dalam hal perlindungan data pengguna.
“Kalau ada program pemerintah yang membuat perlindungan data semakin kuat, pasti akan kami dukung,” ujar pria yang telah bergabung selama 1,5 tahun di Tokopedia tersebut.
Comments
Post a Comment