Penjahat siber banyak menjual data pribadi orang untuk mendapat uang. Semakin banyak data didapat, semakin banyak pula mereka mendapatkan uang.
Mengutip Bitdefender, kebocoran data biasanya meliputi banyak aspek. Beberapa di antaranya kartu kredit atau informasi finansial lainnya, nomor jaminan, kartu identitas, alamat rumah, data biometrik, nomor telepon, email dan password.
Nah, sebenarnya belum ada yang bisa benar-benar mengecek apakah kebocoran data selain password dan email. Akan tetapi, email dan password adalah jendela dari banyak akses. Misalnya, akses untuk perbankan hingga urusan pekerjaan.
Data membuktikan, ada sekitar 300 juta orang yang mengalami kebocoran data setiap tahunnya. Karena itu, isu kesadaran atas pentingnya menjaga data pribadi perlu terus digalakkan.
Untuk mengetahui apakah password dan email kita pernah bocor dalam peretasan, kamu bisa memanfaatkan situs di bawah ini:
1. Have I Been Pwned
Situs ini sudah lama digunakan dan mengumpulkan data-data yang berasal dari berbagai kejadian peretasan. Pengguna cuma harus memasukkan alamat email ke kolom pencarian dan tunggu apakah alamat email ini pernah bocor atau tidak.
2. Google Chrome
Google punya fitur keamanan yang dibenamkan ke dalam browser Chrome-nya. Jadi saat pengguna memasukkan password ke sebuah situs, Google akan mengecek apakah password tersebut pernah tersebar dalam kejadian peretasan yang pernah terjadi.
3. Firefox Monitor
Sama seperti Chrome, Firefox juga menyediakan fitur pengecek email dan password lewat monitor.firefox.com. Cara kerjanya terbilang sama, yaitu dengan memasukkan email ke kolom pencarian.
4. Avast
Masuk ke avast.com/hackcheck/, kamu bisa memeriksa apakah ada data pribadimu yang bocor ke publik. Cara dan hasil pencariannya terbilang sama dengan situs di atas.
Sumber : https://faktualid.com/teknologi/mahya/data-pribadi-kamu-diretas-ini-cara-mengeceknya/
Comments
Post a Comment