Antivirus Avast Diduga Pantau dan Jual Data Pengguna

Tampilan antivirus Avast.

Jakarta: Software antivirus seharusnya menjadi aplikasi yang dipercaya bisa melindungi penggunanya dari serangan siber. Sayangnya, aplikasi tersebut ternyata justru memantau aktivitas pengguna dan menjual datanya.
 
Kabar buruk ini menyebutkan bahwa antivirus ternama yaitu Avast melakukan aktivitas yang akan membuatnya kehilangan pengguna setia. Dilaporkan bahwa Avast menyadap seluruh peramban atau browser yang biasa digunakan di komputer atau laptop penggunanya.
 
Dikutip dari Engadget, hal ini pertama kali diketahui oleh penelusuran media Motherboard dan PCMag. Avast diketahui menyimpan dan menjual data dari perusahaan besar seperti Google, Home Depot, Microsoft, dan Pepsi

Aksi penjualan data tersebut diketahui dari penelusuran yang menemukan Avast menjualnya ke perusahaan bernama Jumpshot. Perusahaan ini akan mengemas kembali data yang terkumpul dan menjualnya kepada siapaun dengan harga jutaan dolar AS.
 
Data yang dikumpulkan dan dijual oleh Avast termasuk sensitif, mulai dari riwayat kunjungan situs, lokasi pencarian di Google Map dan aktivitas di situs lain. Pengamat keamanan siber global mencemaskan bahwa data tersebut bisa dan telah diidentifikasi untuk menelusuri informasi tiap individu yang ada di dalamnya.
 
Pihak Avast disebut sudah memberikan jawaban dan menyatakan bahwa sebuah esktensi aplikasi mereka yang menempel di peramban tidak sengaja mengumpulkan data aktivitas internet penggunanya. Umumnya ekstensi antivirus di peramban seharus memberikan perlindungan saat berselancar di internet.
 
Laporan dari situs MIT Technology Review milik perguruan tinggi Massachusetts Institute of Technology, diperkirakan ada sekitar 400 juta pengguna antivirus Avast di dunia. Mereka meyakini bahwa data yang anonim tersebut bisa diolah untuk menemukan data pribadi masing-masing pengguna.
 
Perusahaan bernama Jumpshot sendiri diketahui memiliki produk software bernama "All Click Feed". Software ini merupakan sebuah tracker aktivitas internet melalui lokasi dan tautan yang diklik oleh pengguna internet. Pada akhirnya data tersebut dijual kepada perusahaan yang beriklan.
 
Avast pernah mengklaim bahwa kebijakan perusahaannya menawarkan kerja sama untuk memantau dan berbagai aktivitas internet penggunanya dilakukan untuk menyempurnakan produk dan layanan mereka sendiri.

sumber: https://www.medcom.id/teknologi/news-teknologi/gNQ075qK-antivirus-avast-diduga-pantau-dan-jual-data-pengguna

Comments