Tingkatkan Keunggulan dan Daya Saing Disbudpar Latih Pelaku Ekonomi Kreatif Selama 4 Hari

Tingkatkan Keunggulan dan Daya Saing Disbudpar Latih Pelaku Ekonomi Kreatif Selama 4 Hari

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung melatih para pelaku ekonomi kreatif, organisasi kepemudaan, pengusaha startup, komunitas dan mahasiswa di Bandung Creative Hub (BCH) selama empat hari Senin -Kamis (20-23/01/2020) .
Sekretaris Disbudpar Tantan Surya Santana mengatakan, Program Public Private Partnership by Youth untuk meningkatkan kemampuan dalam mendesain bisnis dan produk, membangun jaringan dan relasi secara global dan mendapat peluang mengikuti program inkubasi bisnis dari Future City Summit (FCS).

"Agar para pengusaha muda berkembang dan mendunia terkenal ke mancanegara menghadirkan nara sumber dan fasilitator yang kompeten dari Belanda, Cina, Hongkong, Bangladesh, Philipina, Singapore dan Indonesia," ujar Tantan usai membuka acara, Senin (20/01/2020).

Tantan kegiatan ini dalam upaya meningkatkan kualitas sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota BandungDisbudpar berkolaborasi dengan FCS dan HIPMI.
FCS organisasi pengembangan multilateral dengan stakeholderws yang berasal dari negara-negara di Asia, Afrika dan Eropa.
“Ini adalah komitmen kami untuk masyarakat Kota Bandung, khususnya para pelaku di industri pariwisata dan ekonomi kreatif untuk bisa memiliki keunggulan dan daya saing secara global," ujar Tantan.
Sementara itu Nugraha sebagai city partner dari FCS mengatakan, pogram ini merupakan kolaborasi Internasional untuk membantu Pemerintah Kota Bandung melalui saran dan solusi strategis serta kerjasama teknis yang dapat memperkuat posisi Kota Bandung sebagai kota kreatif dan destinasi wisata unggulan di Indonesia.
Program Public Private Partnership by Youth 2020 di Kota Bandung melibatkan para peserta untuk menemukan solusi, mendesain program smart tourism dan menyusun strategi dalam memanfaatkan peluang, mengembangkan bisnis dan memperkuat industri pariwisata melalui studi kasus dan proyek
kelompok.

Menurut Nugraha program ini juga untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan terkait pariwisata berbasis cagar budaya (heritage tourism), ekonomi kreatif dan pengelolaan data smart city.
"Program ini merupakan program awal untuk meningkatkan kompetensi dan relasi bagi para peserta dan akan diseleksi untuk terlibat dalam program urban data lab dan inkubasi bisnis selama 2 tahun," ujar Nugraha.
Program pertama FCH menyusun desain dan strategi untuk menjadikan kawasan wisata cagar budaya Braga menjadi destinasi wisata unggulan berstandar Internasional.
Nugraha mengatakan, FCS lebih dari 20 negara berdiri tahun 2016 di Hongkong. "Di Indonesia baru di Bali, Yogyakarta dan Bandung, " ujarnya.
Di Bandung fokus ke pariwisata heritage yang memiliki 1.770 bangunan heritage yang berpotensi menjadi kunjungan internasional.
Kota Bandung banyak pengusaha kreatif dan straup yang butuh promosi tingkat internasional. (tiah sm)

Comments