JAKARTA, iNews.id - Informasi soal virus korona baru COVID-19 dapat dengan mudah ditemukan di internet. Namun, para pengguna internet perlu waspada karena pelaku kejahatan siber memanfaatkan fenomena tersebut untuk mendapatkan keuntungan.
Kaspersky menemukan lebih dari 30 file berbahaya tersebar dnegan kedok dokumen terkait coronavirus. Para ahli juga mendeteksi sampel e-mail spam yang menawarkan masker oksigen.
E-mail spam yang didistribusikan kepada pengguna mencakup informasi mengenai masker yang mengklaim dapat melindungi dari berbagai virus di udara, termasuk korona. Usai pengguna mengklik link pada e-mail, mereka akan diarahkan ke sebuah laman dengan penawaran masker tersebut.
Kemudian, mereka diminta mengisi detail kartu kredit untuk melakukan pembelian. Karena situs yang menghosting URL tidak terhubung dengan produk apa pun yang diiklankan, kemungkinan besar pengguna tidak akan menerima barang dan hanya kehilangan sejumlah uang. Namun, dalam beberapa kasus pengguna masih menerima produk hanya saja kualitasnya tidak sesuai.
"Kami sering mendeteksi pesan spam yang tertaut ke topik populer. Ini adalah kasus khas di mana produk yang ditawarkan seharusnya memiliki kualitas luar biasa dan membantu pengguna melindungi diri dari ancaman. Sementara pada kenyataannya, produk tersebut tidak memiliki kualitas seperti itu atau bahkan tidak pernah ada. Perlu dicatat, jenis masker anti-polusi seperti ini sangat diminati di Asia, sehingga membuatnya menarik bagi pengguna," kata analis keamanan Kaspersky Maria Vergelis dalam keterangan kepada iNews.id, Sabtu (7/3/2020).
Sebelumnya, teknologi pendeteksi Kaspersky juga menemukan file berbahaya menyamar sebagai dokumen yang berkaitan dengan coronavirus, di mana virus ini telah menjadi topik utama media karena sifatnya yang membahayakan. File berbahaya yang ditemukan menyamar dengan kedok sebagai pdf, mp4, docx mengenai virus korona.
Nama-nama file menyiratkan mereka berisi instruksi video mengenai cara melindungi diri dari virus, informasi terkini soal ancaman, dan prosedur deteksi virus, yang sebenarnya tidak demikian. File berisi ancaman mulai dari Trojan hingga worm, yang mampu menghancurkan, memblokir, memodifikasi, atau menyalin data, serta mengganggu pengoperasian komputer atau jaringan komputer. Jika pengguna mengklik dan mengunduh file tanpa memiliki solusi keamanan siber, malware akan mengunduh dan meluncurkannya di perangkat mereka.
"Sejauh ini, setidaknya lebih dari 30 file unik telah terdeteksi oleh Kaspersky. Saat ini, jumlah pengguna yang terinfeksi tidak cukup tinggi untuk mengetahui secara komprehensif tentang metode distribusi file-file tersebut. Tapi, melihat kasus-kasus sebelumnya, kita dapat mengasumsikan pengguna menerimanya dari situs mengenai virus korona yang telah dipersiapkan para aktor ancaman dan melalui e-mail berbahaya,"ujar analis malware Kaspersky Anton Ivanov.
Comments
Post a Comment