Jakarta -
Selain menyebar di dunia nyata, malware terkait virus corona atau COVID-19 pun terus menyebar di dunia maya, bahkan dengan kecepatan yang sangat tinggi juga.
Setiap harinya, diperkirakan ada ribuan situs scam dan malware terkait COVID-19 diaktifkan. Situs-situs ini tak cuma menargetkan konsumen biasa, melainkan juga korban di kelas industri.
Dilansir Zdnet, Minggu (22/3/2020), para penjahat cyber setiap harinya mengaktifkan ribuan situs terkait virus corona. Kebanyakan dari situs ini dipakai untuk melakukan serangan phishing, mendistribusikan file malware, ataupun melakukan penipuan finansial, seperti menipu pengguna dengan menjual barang yang diklaim sebagai obat, suplemen, ataupun vaksin untuk mengatasi COVID-19.
Peningkatan kemunculan situs terkait virus corona ini terbilang mengkhawatirkan. Pasalnya pada Februari lalu jumlahnya hanya sekitar puluhan situs setiap hari, yaitu situs-situs yang namanya mengandung kata seperti coronavirus,covid, pandemic, virus, ataupun vaccine.
Lalu ada juga peneliti keamanan dengan nama DustyFresh yang memantau domain ini, yang menyebutkan kalau antara 14 Maret sampai 18 Maret, ada lebih dari 3600 domain yang namanya mengandung kata coronavirus.
Namun perlu dicatat juga, dari ribuan domain itu, beberapa di antaranya adalah situs resmi. Namun mayoritas domain tersebut digunakan untuk aktivitas penipuan online, distribusi malware, atau bermacam scam lain.
Tak cuma lewat situs, praktik penipuan ini pun juga merambah email, di mana para penjahat cyber secara rutin mengirimkan email bertopik virus corona untuk menipu pengguna agar mengunduh malware yang disusupkan ke dalam email tersebut, termasuk hacker yang dibekingi pemerintah negara tertentu.
Saking banyaknya, UK National Cyber Security Center (NCSC) sampai merasa perlu mengirimkan peringatan pada Senin (16/3/2020) lalu terkait meningkatnya serangan phishing terkait COVID-19 lewat email.
Comments
Post a Comment