Kolaborasi Ekosistem Keuangan Bisa Ciptakan Keamanan Siber

 Ilustrasi internet. Foto: Pixabay.


  JAKARTA, investor.id - Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) mengimbau jasa/layanan keuangan harus terus meningkatkan keamanan siber di tengah tren digitalisasi dalam kegiatan operasional. Hal tersebut dinilai bisa lebih mudah dilakukan melalui pendekatan kolaborasi di ekosistem keuangan. Ketua Eksekutif Digital ID dan Data Privacy AFTECH sekaligus Chief Executive Officer VIDA Sati Rasuanto menerangkan, kecenderungan pola kerja secara virtual telah menempatkan teknologi pada posisi yang sangat penting. Dengan adanya teknologi, komunikasi antar divisi dalam sebuah perusahaan dapat tetap terjalin sehingga roda perekonomian terus berputar. Namun, kemudahan yang teknologi bawa juga mengandung risiko serangan siber yang erat kaitannya dengan perlindungan atau kerahasiaan data dan privasi. "Untuk itulah, para pemain di ekosistem layanan keuangan untuk berkolaborasi dalam menciptakan jagad siber yang aman. Dengan berkolaborasi, pengetahuan kita akan semakin bertambah, terutama soal standar internasional terkait keamanan siber yang menjadi acuan dunia kita hari ini," kata dia melalui keterangan pers, akhir pekan lalu. Sati mengemukakan, perusahaan penyedia layanan jasa keuangan digital termasuk fintech perlu lebih dulu memetakan tantangan pada persoalan keamanan siber. Dari situ, pemetaan potensi kolaborasi antar pemain di ekosistem layanan keuangan digital bisa dilakukan, untuk kemudian sama-sama memperkuat keamanan siber. Dia menjelaskan, adopsi teknologi digital dalam pola kerja kerap kali berimbas pada meningkatnya risiko keamanan siber perusahaan. Sejauh ini, beberapa hal yang lazim dilakukan oleh perusahaan untuk menjaga keamanan sibernya adalah meningkatkan tata kelola teknologi informasi. Selain itu, perusahaan juga berupaya mempercepat pertumbuhan aset teknologi informasi untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat dan menunjang kelancaran kegiatan operasional perusahaan. Kemudian, dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja di bidang keamanan teknologi informasi. Namun demikian, sederet inisiatif itu dilakukan untuk meminimalisir potensi risiko serangan siber. Apabila potensi risiko serangan siber tidak diidentifikasikan sejak awal, kegiatan operasional perusahaan di era percepatan digitalisasi ini akan memberi pengaruh signifikan di masa mendatang. Di sisi lain, Country General Manager Lenovo Indonesia Budi Janto menyampaikan, saat ini memang cybersecurity menjadi prioritas bagi perusahaan di tahun 2020. Investasi di sektor itu bahkan diperkirakan bekal terus meningkat hingga 10% di tahun 2021 Meski begitu, dia tetap menyoroti pentingnya menciptakan kesadaran terkait pentingnya keamanan siber bagi perusahaan-perusahaan, termasuk fintech di Indonesia. Karena tren digitalisasi dalam kegiatan operasional, seperti ruang kerja fleksibel dinilai dapat meningkatkan risiko pelanggaran (breach) yang mengancam keamanan data perusahaan. “Kolaborasi dengan mitra teknologi strategis dapat membantu perusahaan untuk mengamankan area-area yang rentan terjadi breach. Di Lenovo, kami percaya bahwa solusi yang holistik dan menyeluruh dapat membantu memperkuat perimeter keamanan data perusahaan," ucap Budi.  

Sumber : https://investor.id/finance/kolaborasi-ekosistem-keuangan-bisa-ciptakan-keamanan-siber

Comments