AKURAT.CO, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melalui Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional (Pusopskamsinas) merilis "Laporan Tahunan Monitoring Keamanan Siber 2020". Hal itu dalam rangka mensosialisasikan hasil monitoring keamanan siber serta untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan keamanan siber.
Laporan ini merupakan rangkuman hasil monitoring Pusopskamsinas BSSN terhadap ancaman dan serangan siber yang terjadi di Indonesia selama periode tahun 2020 serta memuat informasi dan kondisi ruang siber di Indonesia. Mulai dari data serangan siber di Indonesia, negara sumber dan sasaran serangan siber serta insiden global yang berpotensi mengancam kedaulatan nasional.
Plt Kepala Pusopskamsinas BSSN, Adi Nugroho menyatakan bahwa pada tahun 2020, pihaknya mendeteksi 495.337.202 serangan siber terjadi di Indonesia. Serangan terbanyak berupa malware trojan yang dapat merusak suatu sistem ataupun
Pusopskamsinas sendiri merupakan salah satu unit kerja di BSSN yang memiliki tugas pokok melakukan monitoring keamanan siber nasional. Monitoring keamanan siber yang dilakukan oleh Pusopskamsinas BSSN terdiri dari pemasangan sistem monitoring keamanan siber, pengawasan anomali trafik, penerimaan aduan keamanan siber, dan penerimaan pemantauan komunitas CSIRT.
"Sebagai instansi yang bergerak di bidang keamanan siber, BSSN selalu berupaya secara maksimal untuk melindungi ruang siber di Indonesia," ujar Adi dalam keterangan tertulis yang diterima Akurat.co, Selasa (2/3/2021).
Ia berharap informasi pada laporan tersebut dapat dimanfaatkan oleh berbagai lapisan masyarakat, mulai dari masyarakat umum, pelajar/mahasiswa, peneliti, dan praktisi bidang teknologi informasi.
Comments
Post a Comment