law-justice.co - Semakin banyaknya setiap kita punya akun di internet, entah itu akun sosmed, akun email, akun shopping online, atau akun banking, membuat kita semakin sulit dalam mengelola semuanya. Sehingga kadang kita tidak memperhatikan keamanan akun-akun tersebut. Hal ini lah yang dimanfaatkan oleh para hacker. Motifnya jelas sih, di era digital, akun dengan jumlah follower banyak itu mempunyai nilai rupiah. Walaupun ada memang, akun yang di bajak teman yang tujuannya cuma usil.
Aktivitas kita yang tiap hari tidak terlepas dari gadget, tentu harus diimbangi dengan pengetahuan untuk mengamankan akun yang isinya berupa data-data penting. Apabila terjadi peretasan akun email dan lainnya, begini cara mengatasi persoalan tersebut.
Ketika kejadian peretasan terjadi, langkah pertama yang harus detikers lakukan adalah tetap tenang dan fokus. Sebab, hal itu yang akan jadi penentu agar kalian tidak mengalami kerugian yang lebih besar lagi akibat kejahatan siber.
Tanda-tanda kalau akun diretas itu, tidak bisa login atau masuk ke dalam akun. Dikarenakan, hacker sedang melakukan tahap pertama, merubah password dari akun kalian, mengunci korban, dan mendapatkan kendali lebih leluasa dari akun yang sudah dijebol dalam sebuah kejahatan siber.
Terkait hal ini, Kaspersky sebagai perusahaan antivirus menyebutkan bahwa kalian jangan panik, masih ada cara yang bisa dilakukan. Penting untuk melakukan semuanya dengan cepat dan memprioritaskan tindakan, di antaranya sebagai berikut:
1# Coba menyetel ulang password akun kalian. Bila hal ini dengan cepat dilakukan, kemungkinan hacker belum memiliki banyak waktu untuk melepaskan email dari akun milik kalian.
2# Peringatkan sebanyak mungkin orang kalau akun kalian diretas. Komunikasikan kepada seluruh rekan dan orang terdekat, untuk menghindari penipuan yang dilakukan atas nama kalian.
3# Hubungi bank atau layanan keuangan lainnya, jika peretas telah membobol akun di sistem pembayaran atau akun dengan kartu kredit yang kalian punya.
4# Melakukan pemindaian pada komputer menggunakan perangkat lunak antivirus demi memastikan bahwa perangkat kalian bebas dari malware yang mana bisa mencuri password akun kalian.
5# Membuat daftar layanan terpenting terkait dengan akun yang diretas. Ingat kembali seluruh layanan yang kalian masuki menggunakan akun tersebut dan seluruh layanan yang mengirim email pengaturan ulang kata sandi ke akun tersebut.
6# Cobalah masuk ke layanan tersebut dan putuskan tautannya dari akun yang telah diretas.
7# Kemudian ubah semua password akun anda lainnya yang memiliki kata sandi yang serupa dengan akun yang dibobol hacker, sehingga akun lainnya bisa terselamatkan. Ada baiknya kalian juga pakai otentikasi dua faktor.
8# Hubungi dukungan layanan akun dan coba pulihkan akses ke akun yang terpengaruh. Lihat instruksi untuk Facebook, Google, Instagram, dan Twitter.
Ada Aktivitas Mencurigakan
Tak sedikit layanan online yang memperingati penggunanya, apabila akun mereka ada aktivitas mencurigakan yang diduga kejahatan siber. Tindakan tersebut mungkin termasuk mengubah kata sandi, menautkan telepon atau alamat email baru ke akun, dan masuk dari perangkat atau lokasi baru. Jika kalian tidak melakukan tindakan tersebut dan masih menerima pesan demikian, berikut hal yang harus dipertimbangkan:
Cobalah untuk masuk ke akun, tanpa menggunakan tautan apa pun di pemberitahuan. Pesan phishing yang mencari kredensial masuk dapat terlihat sangat mirip dengan pemberitahuan akun resmi. Praktik terbaiknya adalah memasukkan alamat secara manual di browser kalian atau membuka aplikasi.
Periksa riwayat login jika akun mengizinkan, dan apabila kalian melihat perangkat atau tempat yang tidak dikenal pada daftar, segera keluarkan dari semua pengguna lain.
Periksa semua detail akun termasuk alamat email, nomor telepon, dan pertanyaan keamanan.
Mengubah kata sandi. Pastikan itu kuat dan sangat berbeda dari yang sebelumnya. Jika kalian takut lupa, gunakan pengelola kata sandi untuk menyimpan semua kata sandi dengan aman.
Ubah kata sandi di seluruh akun, serta yang terkait dengan login yang disusupi (misalnya, akun di semua toko online yang kalian masuki menggunakan login jejaring sosial yang diretas).
Langkah yang Dilakukan Jika Hacker Meminta Tebusan?
Kaspersky menjelaskan terkadang hacker akan menghubungi dan mengklaim kalau akun kalian telah disusupi, kemudian menginfeksi komputer dengan malware berbahaya, merekam video menggunakan kamera web, menyalin pesan, atau sejenisnya. Setelah itu, hacker biasanya mengancam untuk menyebarkan data yang telah dicuri, jika kalian tidak mengirimkan uang tebusan.
Faktanya, kata Kaspersky, kecil kemungkinannya ada orang yang meretas perangkat kalian. Scammer diketahui sering mengirim surat pemerasan dalam berbagai institusi, termasuk ke alamat di berbagai database spam. Jika kalian ingin bermain aman, lanjutkan dan ubah password akun yang diduga diretas, tak ada salahnya mengubah kata sandi secara berkala.
Menghindari Agar Tidak Jadi Korban Peretasan
Tentunya kesadaran mengamankan akun kalian sejak awal adalah kuncinya agar tidak mudah dibobol hacker. Oleh karena itu, meskipun kalian bukan korban peretasan atau kejahatan siber lainnya, pastikan akun kalian terlindungi dengan cara sebagai berikut:
1.Menggunakan password yang kuat dan unik
2.Mengaktifkan otentikasi dua faktor
3.Instal solusi perlindungan yang andal di seluruh perangkat kalian. Penting untuk memiliki paket yang tidak hanya memblokir malware, tapi juga memperingati jika kredensial seluruh layanan yang kalian gunakan mengalami kebocoran
Comments
Post a Comment