Ini penjelasan BRI Life soal kebocoran data nasabah
Terkait beredarnya informasi mengenai bocornya data nasabah BRILife, PT Asuransi BRI Life menyatakan bahwa pihaknya telah bergerak cepat melakukan investigasi internal atas kejadian tersebut, dan ditemukan bukti bahwa pelaku kejahatan cyber melakukan intrusi ke dalam sistem BRILife Syariah yang merupakan stand alone system dan terpisah dari core system BRILife.
Ade Ahmad Nasution, Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan PT Asuransi BRILife menjelaskan, pada sistem tersebut terdapat tidak lebih dari 25 ribu pemegang polis syariah individu, dimana data tersebut tidak berkaitan dengan data BRILife maupun BRI Group lainnya.
"Data BRI dan BRI Group aman. Kejadian ini tidak memberikan dampak kepada data nasabah BRI maupun BRI Group lainnya. Tidak ada Lateral Action terhadap portofolio yang lain, karena sistem ini stand alone," kata Ade dalam siaran pers yang diterima kontan.co.id, Kamis (29/7).
Ade menuturkan bahwa, link awal di forum jual beli sudah tidak dapat ditemukan. Saat ini link awal di forum jual beli yang sempat viral terkait dugaan bocornya data nasabah pada media sosial sudah tidak dapat ditemukan lagi.
Sebagai bagian dari komitmen untuk melindungi nasabah, BRILife juga telah melakukan respon terhadap insiden ini dan melakukan tindakan cepat dengan berkoordinasi dengan pihak- pihak terkait, dalam hal ini kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
Untuk kepentingan penegakan hukum, BRILife berkoordinasi dengan Direktorat Cyber Crime Bareskrim Polri dan Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN). "BRILife memastikan data pemegang polis tidak berubah dengan data awal yang ada di system," ujar Ade.
Selanjutnya, kata Ade BRILife akan berkoordinasi dengan Pemegang Polis Syariah untuk memastikan layanan kepada Pemegang Polis tetap dapat dilakukan sesuai dengan manfaat polisnya.
Comments
Post a Comment