Ilkom UAD Edukasi Masyarakat Terkait Deteksi Hoaks

 

Ilkom UAD Edukasi Masyarakat Terkait Deteksi Hoaks

Penyebaran hoaks atau berita bohong hingga kini masih marak terjadi, terlebih melalui media sosial. Karenanya, masyarakat perlu berhati-hati. Terkait hal itu, Tim Program Pengabdian Masyarakat (PPM) Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memberikan edukasi deteksi hoaks kepada masyarakat Dusun Gondanglegi, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, Jumat (16/7/2021). 

Adapun tema yang diusung ialah 'Peningkatan Kemampuan Masyarakat Mendeteksi Informasi Hoaks di Media Sosial di Era Pandemi Covid-19'.
Kegiatan diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting dengan peserta masyarakat Pedukuhan Gondanglegi yang aktif dan bergabung di grup WhatsApp Gondanglegi Bersatu.

 Pembicara pertama ialah Vani Dias yang menyampaikan tentang karakter media sosial dan penggunaan secara bijak. Pokok pembahasannya berkaitan dengan karakter media sosial beserta dampak dan fungsinya serta sikap bijak dalam bermedia sosial.

Materi kedua disampaikan Fitrinanda tentang etika bermedia sosial. Menurutnya, etika dalam bermedia sosial sangat penting. Alasannya karena manusia tidak hanya hidup di dunia nyata tetapi juga ‘dunia baru’, yaitu realitas virtual yang bebas. 

"Data dari Hootsuite (we are social) menyebutkan pengguna internet di Indonesia sangat tinggi karena mudahnya akses internet," ujarnya seperti dikutip dari laman UAD, Sabtu (31/7/2021). Sementara narasumber lain, Rendra Widyatama menjelaskan tentang cara mengidentifikasi informasi hoaks. Menurutnya terdapat beberapa cara untuk mengetahui informasi hoaks. 

Salah satunya dengan melihat dan melacak alamat dari situs tersebut melalui berbagai platform yang sudah tersedia. Konten hoaks dapat dilaporkan melalui media sosial atau platform seperti Facebook (Jabar Saber Hoaks) dan Instagram. Bisa juga melalui nomor WhatsApp aduan konten Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). 

Menurutnya, kegiatan ini dilakukan dari pencermatan tim atas maraknya informasi hoaks di grup WhatsApp, termasuk di grup Gondanglegi Bersatu. Banyak masyarakat yang masih menerima mentah-mentah informasi yang dibagikan tanpa menelusuri kebenarannya. "Grup WhatsApp menjadi salah satu media yang berperan menyebarkan informasi hoaks. Saat ini hoaks sangat bervariasi," katanya.

Dampak hoaks sangat besar, bisa memicu keributan dan menimbulkan kematian. Pada edukasi kali ini kami menjelaskan mengenai informasi hoaks dan kasus-kasus hoaks," imbuhnya. 

Dukuh Gondanglegi, Teguh Supranto berharap kegiatan ini menambah wawasan dan mengedukasi masyarakat terkait informasi hoaks, khususnya di era pandemi Covid-19 saat ini.

sumber:

https://www.kompas.com/edu/read/2021/08/02/084243971/ilkom-uad-edukasi-masyarakat-terkait-deteksi-hoaks?page=all



Comments