Indonesia tidak masuk daftar dalam kunjungan Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, ke Asia Tenggara. Terkait itu, Anggota Komisi I DPR Christina Aryani mengatakan itu tidak terlepas dari adanya pertemuan antara menteri luar negeri Indonesia dan AS.
Di mana kata Christina, Menlu Retno Marsudi dan dan Menlu AS Antony Blinken telah melakukan pertemuan pertama dialog strategis di Washington DC. Dalam pertemuan itu tentunya banyak hal dan isu yang masuk dalam pembahasan.
"Berbagai isu masuk dalam pokok pembahasan, antara lain dampak pandemi virus, sengketa Laut Cina Selatan, peningkatan hubungan ekonomi, kolaborasi menyangkut keamanan siber, pendidikan, dan lain-lain," kata Christina kepada wartawan, Kamis (5/8/2021).
Karena ada dua pertemuan antara kedua Menlu itu pula yang kemungkinan membuat Kamala Harris tidak memasukan Indonesia dalam daftar kunjungan. Pasalnya, kata Christina kunjungan Wapres AS memang belum diperlukan, mengingat baru saja terlaksana pertemuan melalui Menlu masing-masing negara.
"Dalam konteks ini kunjungan Wapres Harris belum diperlukan, karena sudah ada kesepahaman antarnegara yang siap diimplementasikan pasca pertemuan kedua Menlu," kata Christina.
Sebelumnya, Anggota DPR RI Fadli Zon angkat bicara soal Indonesia tak masuk dalam daftar negara Asia Tenggara yang bakal dikunjungi Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris.
Melalui akun Twitter @fadlizon, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu mengaku merasa aneh Indonesia dilewatkan begitu saja oleh Kamala Harris.
"Cukup aneh, RI tak masuk daftar kunjungan Wapres AS, Kamala Harris ke Asia Tenggara," kata Fadli Zon seperti dikutip Suara.com, Kamis (5/8/2021).
Fadli Zon mengungkapkan ada dua kemungkinan penyebab Amerika Serikat enggan menginjakkan kakinya di Nusantara.
Pertama, ia menduga kasus Covid-19 di Indonesia masih tinggi sehingga membuat pemerintah Amerika Serikat ketakutan.
"Apakah mereka takut masuk karena Covid-19 yang masih tinggi?" ujar Fadli Zon.
Kemungkinan kedua, Fadli menduga Indonesia sudah tidak dianggap penting lagi oleh Amerika Serikat.
Oleh karenanya, Negeri Paman Sam itu melewatkan kunjungan ke Indonesia begitu saja.
"Atau RI tak dianggap penting lagi oleh Amerika Serikat di kawasan Asia Tenggara?" imbuh Fadli Zon.
Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris dijadwalkan akan mengunjungi dua negara di Asia Tenggara, yakni Vietnam dan Singapura.
Dalam kunjungannya tersebut, Harris akan membahas isu keamanan regional dan respons pandemi Covid-19 secara global.
Penasihat senior Gedung Putih, Symone Sanders menyebut kunjungan tersebut dirasa perlu dilakukan untuk memperkuat hubungan kerjasama dengan dua mitra penting Amerika Serikat di Indo-Pasifik.
sumber:
https://www.suara.com/news/2021/08/05/130332/legislator-nilai-kunjungan-wapres-as-belum-diperlukan-karena-menlu-ri-dan-as-baru-bertemu?page=all
Comments
Post a Comment