Foto ilustrasi hacker. (iStock/Chainarong Prasertthai) |
Uni Eropa menuduh Rusia lakukan serangan siber jelang pemilihan parlemen Jerman.
"Negara-negara Anggota UE (Uni Eropa) telah mengamati aktivitas siber berbahaya, yang secara kolektif disebut sebagai Ghostwriter, dan mengaitkannya dengan negara Rusia," tutur Uni Eropa dalam sebuah pernyataan pada Jumat (24/9), dikutip CNN."Kegiatan seperti itu tidak dapat diterima karena mereka berusaha mengancam integritas dan keamanan kita, nilai-nilai dan prinsip-prinsip demokrasi dan fungsi inti dari demokrasi kita."
Tuduhan ini terjadi saat Jerman berencana mengadakan pemungutan suara untuk memilih pengganti Konselor Jerman yang menjabat saat ini, Angle Merkel. Ia mengundurkan diri setelah 16 tahun menjabat di negara itu.
Uni Eropa mengklaim serangan ini menargetkan sejumlah anggota parlemen, pejabat pemerintah, politisi, anggota pers dan masyarakat sipil di wilayah itu.
Mereka menduga pihak Rusia mengakses sistem komputer dan akun pribadi orang-orang itu untuk mencuri data mereka.
"Kegiatan ini bertentangan dengan norma-norma perilaku negara yang bertanggung jawab di dunia maya seperti yang didukung oleh semua negara anggota PBB," kata Uni Eropa dalam pernyataan yang sama.
Uni Eropa menilai tindakan ini dapat melemahkan lembaga dan proses demokrasi di wilayah itu. Tindakan ini juga dirasa mampu memunculkan disinformasi dan manipulasi informasi jelang pemilihan parlemen Jerman.
"Uni Eropa dan negara-negara anggotanya mengecam keras aktivitas siber berbahaya ini, dan semua yang terlibat harus segera dihentikan. Kami mendesak Federasi Rusia untuk mematuhi norma-norma perilaku negara yang bertanggung jawab di dunia maya."
Sementara itu, pemerintah Rusia masih belum memberikan komentar terkait tuduhan ini.
Sumber : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20210924203933-134-699210/eropa-tuduh-rusia-bikin-serangan-siber-jelang-pemilu-jerman
Comments
Post a Comment