Foto: Ari Saputra |
Jakarta - Belakangan ini sering terjadi aksi kejahatan siber (cyber crime) hingga kebocoran data. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) pun turut melakukan antisipasi atas maraknya hal tersebut.
Direktur BCA Vera Eve Lim menegaskan keamanan siber merupakan fokus yang terus diprioritaskan oleh BCA. Apalagi BCA selaku perusahaan bank yang cukup besar terbilang menjadi sasaran dari target para pelaku cyber crime."Saya pikir ini adalah sesuatu hal yang continue. Kita banyak invest terkait menjaga kerahasiaan data dan sebagainya, termasuk di internal organisasi juga," ucapnya dalam Public Expose Live 2021, Rabu (8/9/2021).
Vera menegaskan bahwa BCA selalu menunjukkan komitmennya dengan terus berinvestasi terkait keamanan siber. Meski tak menyebutkan angkanya, namun dia menegaskan itu investasi itu terus dipertahankan.
"Jadi dalam hal ini investasi kami terkait dengan cyber security, terkait dengan bagaimana mengoptimalkan penggunaan data juga untuk kebutuhan bisnis, kebutuhan analytic, termasuk menjaga keamanan data. Itu sudah menjadi bagian dari pekerjaan kami. Dan melihat semakin tingginya pertumbuhan transaksi digital tentu effort ini akan semakin tinggi ke depan," tegasnya.
Seperti diketahui Indonesia belakangan ini sering dilanda aksi cyber crime terutama kebocoran data. Yang paling baru dan cukup menghebohkan adalah bocornya data Presiden Joko Widodo di aplikasi Peduli Lindungi yang tersebar di media sosial.
Sumber : https://finance.detik.com/moneter/d-5715328/marak-kebocoran-data-bca-jor-joran-investasi-keamanan-siber
Comments
Post a Comment