Penyelenggara Pemilu Harus Peka Terhadap Peredaran Hoaks

Ilustrasi Hoaks. (Freepik)

Jakarta- Penyelenggara pemilihan umum (Pemilu) harus peka dalam menyikapi peredaran hoaks. Sebab informasi palsu bisa merusak berjalannya pesta demokrasi tersebut.

Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Maharddika, mengatakan, serangan hoaks merupakan hal yang harus ditangani dalam penyelenggaraan Pemilu. Tak hanya menyerang pemilih, disinformasijuga menyerang penyelenggara pemilu.

“Disinformasi tidak hanya menyerang pemilih, tetapi juga menyerang penyelenggara pemilu,” ucap Mahardikka, melansir Antara, Kamis (23/9/2021).

Terdapat dua kategori serangan hoaks terhadap penyelenggara pemilu. Pertama, serangan disinformasi dapat membuat peserta atau pemilih akan mempertanyakan independensi dari penyelenggara pemilu itu sendiri. Sementara itu, kategori kedua yaituserangan disinformasi yang dapat membuat pemilih berpikir adanya keberpihakan penyelenggara pemilu pada kandidat tertentu.

“Menarasikan bahwa penyelenggara pemilu tidak independen dan memenangkan calonpasangan politik tertentu bisa mengganggu kredibilitas penyelenggara pemilu, seperti KPU, Bawaslu, dan lain sebagainya,” ucap Mahardika saat menyampaikan hasil risetnya yang bertajuk “Gangguan terhadap Hak Memilih: Fenomena dan Upaya Penanggulangan”.

Dengan melihat situasi tersebut, Maharddika berpendapat bahwa perlu adanya protokol khusus penanganan hoaks untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan pemilu.

“Protokol khusus penanganan disinformasi yang dapat menghilangkan hak pilih sangatdiperlukan,” kata Maharddika.

Adapun beberapa upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk menanggulangi disinformasi saat ini yaitu dengan menyelenggarakan program literasi digital, menyediakan informasi mengenai pemilu yang memadai, serta menindaklanjuti disinformasi yang telah tersebar.

Namun, Maharddika tetap berharap, pemerintah membuat protokol khusus untuk menangani permasalahan ini.

Sumber : https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4667252/penyelenggara-pemilu-harus-peka-terhadap-peredaran-hoaks

Comments