Polri Tak Temukan Kebocoran Data di eHAC, Kemenkes Jamin Keamanan Pengguna

Ilustrasi Vaksin Covid-19. Johannes P Christo

Jakarta - Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Anas Maruf mengatakan hasil penyelidikan Tim Siber Mabes Polri tidak menemukan adanya kebocoran pada data pengguna aplikasi Health Alert Card (eHAC).


"Polisi juga tidak menemukan upaya pengambilan data dari server eHAC," kata Anas Maruf dalam keterangan tertulisnya, Kamis 9 September 2021.

Ia melanjutkan penyelidikan dugaan kebocoran data eHAC telah dihentikan oleh Tim Siber Polri setelah tidak ditemuan pengambilan data pribadi pengguna eHAC. "Kepolisian resmi menghentikan penyelidikan terhadap dugaan kasus kebocoran data di aplikasi sistem eHAC," katanya.

Anas memastikan data masyarakat yang ada dalam sistem eHAC tidak bocor dan dalam perlindungan.

“Masyarakat tidak perlu khawatir, data pengguna eHAC tetap aman dan saat ini sudah terintegrasi dalam aplikasi PeduliLindungi,” katanya.

Sebelumnya, informasi dugaan kebocoran data eHAC dilaporkan oleh VPN Mentor. Laporan tersebut telah diverifikasi oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan diterima oleh Kemenkes pada 23 Agustus 2021.

Kemenkes melakukan penelusuran dan langsung melakukan tindakan perbaikan pada sistem eHAC.

Kementerian Kesehatan melakukan koordinasi dengan Kementerian Kominfo, BSSN, serta Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri untuk melakukan proses investigasi sebagai bagian dari mitigasi risiko keamanan siber.

Anas mengimbau masyarakat untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi dan mengunduhnya dari sumber resmi. Platform PeduliLindungi ini tersimpan di pusat data nasional dan sudah dilakukan oleh BSSN, yaitu IT Security Assessment.

Sumber : https://nasional.tempo.co/read/1504073/polri-tak-temukan-kebocoran-data-di-ehac-kemenkes-jamin-keamanan-pengguna/full&view=ok

Comments