Jakarta – Kejahatan siber di ruang digital menjadi momok tersendiri bagi setiap pengguna internet. Kadang seseorang meski sudah tahu menjadi korban kejahatan siber tetapi masih enggan dan takut mengadukannya atau melaporkannya kepada pihak yang berwenang.
Menurut Sofia Sari Dewi, Fashion Designer, Content Creator dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, Rabu (15/9/2021), masyarakat harus berani melaporkannya.
“Sudah ada patroli siber yang bisa menerima pengaduan masyarakat tentang kejahatan di dunia digital. Masyarakat tinggal melaporkan pada website patrolisiber.id,” ujar Sofia Sari Dewi dalam webinar yang dipandu oleh Jhoni Chandra ini.
Lewat website yang dikeluarkan oleh Direktorat Tindak Pidana Siber (Dirtippidsiber) Bareskrim Polri ini masyarakat bisa melaporkan segala bentuk kejahatan siber.
Bukan hanya sekadar penipuan atau pencemaran nama baik, hoaks, dan lain sebagainya, dan juga termasuk penyebaran paham radikal, kemudian pornografi anak, dan segala macam kejahatan siber yang bisa dianalisis dan dijadikan prioritas mana yang bisa diungkap.
“Ada juga kolom untuk pengaduan khusus bagi anak anak,” imbuhnya.
Selain itu masyarakat bisa melaporkan lewat portal laporkan! Hanya saja, masyarakat perlu tahu bahwa laporan yang masuk di portal ini tidak otomatis menjadi laporan polisi.
Untuk kejahatan online yang menyasar pengguna platform belanja online, ada bebrapa cara untuk mengecek toko online penipu. Di antaranya dengan mengakses cekrekening.id. Situs ini merupakan situs yang dibuat oleh kementerian komunikasi dan informatika yang selalu up to date.
Di Instagram pun bagi siapa saja yang pernah mengalami kejahatan online bisa melaporkannya lewat akun @indonesiblacklist dan beragam cara yang dapat dilakukan untuk mengecek adanya kasus penipuan.
Disamping itu ada beberapa cara untuk menghindari kejahatan cyber. Yaitu gunakan password yang complicated untuk semua akun digital, rahasiakan OTP (one time password), jangan upload data pribadi apalagi data yang privacy.
Selain itu kita juga harus cermat mendownload aplikasi di HP dan laptop dengan memperhatikan URL LINK dEngan teliti.
Yang juga penting adalah dengan selalu menjaga kerahasiaan data, pastikan logout setelah transaksi, rajin update antivirus di laptop dan HP, terapkan 2 Factor authentication dan wajib perhatikan alamat email.
“Ingat juga bahwa kejahatan terjadi karena ada kesempatan! Waspadalah,” ujarnya.
Selain Sofia juga hadir pembicara lainnya yaitu Agus Jamiatul, General Manager TC Invest, Patrisius Boro, S.Pd, Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kebudayaan Kepemudaaan dan Olahraga Kabupaten Sabu Raijua.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
Sumber : https://kronologi.id/2021/09/17/waspada-kejahatan-siber-bisa-terjadi-karena-ada-kesempatan/
Comments
Post a Comment