Ngeri! Virus Ransomware Makan Korban, Rampok Rp 8,3 Triliun

Foto: CNBC
Jakarta, - Amerika Serikat (AS) harus mengeluarkan biaya hingga US$590 juta atau Rp 8,3 Triliun untuk membayar kejahatan ransomware saja. Ini terjadi bahkan hanya selama paruh pertama tahun 2021 lalu.

Bahkan jumlah uang itu lebih tinggi dari yang dikeluarkan pada 2020. Departemen Keuangan AS melaporkan pengeluaran meningkat hingga 42% dan diperkirakan juga jauh lebih tinggi dari total10 tahun.

"Jika tren berlanjut, (laporan) yang diajukan 2021 memproyeksikan tahun 2021 memiliki nilai transaksi terkait ransomware lebih tinggi dari (laporan) yang diajukan dalam total 10 tahun sebelumnya," ungkap Departemen Keuangan, dikutip AFP, Rabu (27/10/2021).

Modus kejahatan malware di AS sendiri dengan membobol jaringan entitas lalu mengenkripsi data perusahaan itu. Berikutnya pelaku akan meminta uang tebusan dan biasanya dengan menggunakan cryptocurrency.

Pihak pemerintah berusaha keras untuk menindak karena peningkatan masalah ini. Termasuk memberikan sanksi pertama pada bursa online yang diduga operator gelap melakukan penukaran cryptocurrency dengan uang tunai.

Kasus malware yang membuat heboh di AS beberapa waktu lalu antara lain melibatkan pipa minyak utama di AS, perusahaan pengepakan daging, dan sistem email Microsfot Exchange.

Lebih lanjut Departemen Keuangan mengatakan tren ini dapat mencerminkan adanya peningkatan untuk seluruh insiden termasuk ransomware.

Dalam pemberitaan berbeda, AS diketahui baru saja menggelar acara untuk memberantas ransomware secara internasional. Negara itu mengundang 30 negara lain, yakni Inggris, Australia, India, Jepang, Perancis, Jerman, Korea Selatan, Uni Eropa, Israel, Kenya dan Mexico.

Namun tak ada nama Rusia dalam daftar undangan. AS diketahui kerap menuding negara itu sebagai otak serangan malware.

Seorang sumber memang tak menjelaskan mengapa Rusia tak ikut dalam acara itu. Namun menurutnya ada sejumlah alasan tak diundang serta menambahkan AS membangun komunikasi terpisah dengan Rusia.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/tech/20211027062322-37-286775/ngeri-virus-ransomware-makan-korban-rampok-rp-83-triliun

Comments