Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Letjen TNI (Purn) Hisna Siburian saat launching BSSN Kalteng di Palangkaraya. |
Pemprov Kalimantan Tengah menjadi salah satu provinsi yang beradaptasi dengan adanya era digitalisasi yang saat ini semakin bekembang.
“Masuk di era digitalisasi semua orang bisa dengan mudah mengakses data-data pemerintah,” ujar Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Letjen TNI (Purn) Hisna Siburian saat launching BSSN Kalteng di Palangkaraya.
Hisna Siburian menghendaki semua pemerintah provinsi memiliki tim siber untuk mengatasi masalah pencurian data tersebut.
“Adanya BSSN di tiap Provinsi, akan menjadi benteng pertama dalam menghadapi anacaman dan perang siber,” ungkap Hisna Siburian.
Indonesia memiliki Angkatan Laut, Udara dan Darat. Namun, BSSN hadir untuk menjaga dan menjamin keamanan ruang siber.
“Kita bekerja sama dengan banyak pihak agar dapat dengan mudah mengatasi masalah-masalah siber,” beber Hisna Siburian.
Serangan siber tidak hanya pencurian data pemerintahan, ada pula serangan yang bersifat sosial.
Hisna Siburian mengatakan, “Serangan bersifat sosial menyerang manusia, seperti teroris, hoax, propaganda hitam, dan isu sensitif tiap daerah.”
Selain itu,Provinsi Kalteng sangat strategis karena memiliki wilayah yang potensi sumber daya alamanya sangat banyak.
“Adanya Computer Security Incident Response Team (CSIRT) atau Tim Tanggap Darurat Komputer, kita dapat bermigrasi ke era digitalisasi,” ungkap Hisna Siburian.
Era digital yang semakin maju juga akan menjadi ancaman bagi daerah.
“Semakin maju era digital, terdapat kerawanan dan ancaman bagi tiap daerah,” tandasnya.
Selain membangun era digital, harus ada pengamanannya juga salah satunya pengamanan data.
“Tidak hanya membangun era digitalisasi saja, kita juga harus membangun penngamannya agar berjalan sesuai yang diharapkan,” tutup Hisna Siburian. (*)
Sumber : https://kalteng.tribunnews.com/2021/10/22/pembentukan-bssn-di-kalteng-menghadapi-kemungkinan-adanya-ancaman-perang-siber?page=all
Comments
Post a Comment