Badan Obat-obatan Eropa Alami Serangan Siber, Data Vaksin Corona Pfizer Diretas

 

BioNTech memastikan insiden peretasan tak mempengaruhi lini masa peninjauan vaksin virus corona mereka (NDTV)

Badan Obat-obatan Eropa (EMA) mengumumkan telah menjadi korban serangan siber. Dokumen terkait vaksin COVID-19 pun telah diakses peretas.

Dilansir dari BBC, saat terjadi serangan itu, EMA tengah memproses persetujuan 2 vaksin COVID-19. Salah satunya adalah vaksin dari BioNTech yang bermitra dengan Pfizer. Persetujuan itu pun baru akan selesai dalam beberapa minggu. Untungnya, serangan siber ini diperkirakan tak akan memengaruhi tenggat waktu tersebut, menurut bioNTech.

EMA tidak membeberkan detail apa pun soal sifat serangan siber ini. Mereka hanya mengumumkan bahwa penyelidikan telah diluncurkan.

Sementara itu, BioNTech mengaku dokumennya telah diakses.

"Hari ini kami diberi tahu bahwa badan tersebut telah menjadi sasaran serangan siber. Sejumlah dokumen terkait pengajuan regulasi kandidat vaksin COVID-19 Pfizer dan BioNTech, BNT162b2, yang telah disimpan di peladen (komputer berjejaring) EMA telah diakses secara ilegal. EMA telah meyakinkan kami bahwa serangan siber itu tidak akan berdampak pada lini masa peninjauannya," ungkap BioNTech.

Perusahaan itu membeberkan peretasan publik tersebut mengingat pertimbangan kesehatan masyarakat yang kritis dan pentingnya transparansi. Pihaknya juga mengatakan 'tidak menyadari' data pribadi relawan dalam penelitian medis itu sedang diganggu.

AFP via Financial Times
EMA bertugas memberikan perizinan penggunaan obat-obatan di seluruh Eropa. Tak hanya vaksin Pfizer/BioNTech, keamanan vaksin Moderna juga sedang ditinjau. Namun, tidak jelas apakah dokumen Moderna juga telah diakses.

Serangan siber terhadap badan yang terlibat dalam peluncuran vaksin marak beberapa bulan terakhir. Pada musim panas lalu, badan keamanan memperingatkan bahwa intelijen Rusia telah menargetkan organisasi yang berhasil mengembangkan vaksin. Di bulan Oktober, sebuah perusahaan farmasi yang berbasis di India menjadi korban serangan siber yang signifikan.

Menurut IBM, belum lama ini rantai pasokan wadah berpendingin yang digunakan untuk mengangkut vaksin yang layak telah mengalami serangan siber, mungkin oleh negara tertentu. Serangan itu terjadi sehari sebelum badan tersebut akan memperbarui kemajuan penilaian vaksin di Parlemen Eropa.

Sementara itu, Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris mengatakan tak ada indikasi serangan siber yang akan memengaruhi peluncuran vaksin di Inggris.

"Kami bekerja dengan mitra internasional untuk memahami dampak insiden ini yang mempengaruhi regulator obat Uni Eropa. Namun, saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa regulator obat Inggris telah terpengaruh," terangnya.

Sumber : https://akurat.co/badan-obat-obatan-eropa-alami-serangan-siber-data-vaksin-corona-pfizer-diretas?page=all

Comments