Dituduh Negara Barat Telah Meretas Microsoft, Tiongkok Berkelit

 

Kantor Microsoft (Foto: AFP)


Tiongkok membantah tuduhan bahwa mereka melakukan serangan siber besar-besaran terhadap raksasa teknologi Microsoft.

Pada Senin (19/7/20210), AS dan negara-negara Barat lainnya menuduh Tiongkok meretas Microsoft Exchange, platform email populer yang digunakan oleh perusahaan di seluruh dunia.

Mereka mengatakan, itu adalah bagian dari pola perilaku "sembrono" yang lebih luas yang mengancam keamanan global.

Tiongkok mengatakan, mereka menentang semua bentuk kejahatan dunia maya, dan menyebut tuduhan itu dibuat-buat.

"AS telah mengerahkan sekutunya untuk melakukan kritik yang tidak masuk akal terhadap Tiongkok mengenai masalah keamanan siber," kata juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian kepada wartawan.

Inggris, Uni Eropa, Selandia Baru, dan Australia termasuk di antara mereka yang bergabung dengan AS dalam menuduh aktor-aktor yang disponsori negara Tiongkok melakukan aktivitas siber berbahaya, termasuk peretasan Microsoft.

Sistem Microsoft Exchange mendukung email perusahaan besar, bisnis kecil, dan badan publik di seluruh dunia. Peretasan yang terjadi memengaruhi setidaknya 30.000 organisasi.

Microsoft menyalahkan kelompok spionase dunia maya Tiongkok karena mengeksploitasi kerentanan di Microsoft Exchange, yang memungkinkan peretas mengakses kotak masuk email dari jarak jauh.

Kelompok, yang dikenal sebagai Hafnium, ditemukan oleh Pusat Intelijen Ancaman Microsoft disponsori negara dan beroperasi di luar Tiongkok.

Sumber dari pihak keamanan negara-negara Barat percaya Hafnium memperoleh informasi bahwa Microsoft berencana untuk menangani kerentanan sistem mereka, sehingga kelompok itu membagikannya dengan kelompok lain yang berbasis di Tiongkok untuk mengeksploitasinya selagi mereka bisa.

Layanan keamanan Barat menyatakan, peretasan tampaknya menandai pergeseran dari kampanye spionase yang ditargetkan ke serangan smash-and-grab (ambil dan hancurkan).

Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan pemerintah Tiongkok telah mengabaikan seruan berulang kali untuk mengakhiri kampanye sembrononya, alih-alih mengizinkan aktor yang didukung negara untuk meningkatkan skala serangan mereka.

Presiden AS Joe Biden mengatakan, pemerintah Tiongkok mungkin tidak melakukan serangan itu sendiri, tetapi melindungi mereka yang melakukannya. Dan, bahkan mungkin mengakomodasi mereka yang mampu melakukannya.

Departemen Kehakiman AS pada hari Senin mengumumkan, tuntutan pidana terhadap empat peretas yang terkait dengan Kementerian Keamanan Negara Tiongkok. Dikatakan, mereka terkait dengan kegiatan peretasan jangka panjang yang menargetkan pemerintah dan entitas asing di sektor-sektor utama di belasan negara.

Sumber : https://www.beritasatu.com/dunia/803075/dituduh-negara-barat-telah-meretas-microsoft-tiongkok-berkelit

Comments