Ini Penyebab Kebocoran Data Sering Terjadi di Indonesia

 

ilustrasi/medcom.id


Kebocoran data pribadi sering terjadi di Indonesia. Banyak penyebab data di Indonesia sering dibobol oknum tak bertanggung jawab.

Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber Indonesia Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha menyampaikan alasan pertama, yaitu kelemahan regulasi. Menurut dia, Indonesia belum memiliki aturan keamanan siber setingkat Undang-undang (UU), salah satunya RUU Perlindungan Data Pribadi (PDP).

"Padahal RUU PDP ini memaksa penyedia platform dan penguasa data untuk meningkatkan keamanan siber pada sistem platform mereka," kata Pratama saat dihubungi, Selasa, 23 November 2021.

Permasalahan kedua, rendahnya kesadaran terhadap keamanan siber. Hal itu tak hanya terjadi di tingkat masyarakat, tetapi juga terlihat pada lembaga atau badan.

Rendahnya kesadaran tersebut membuat politik anggaran tidak pro terhadap keamanan siber. Sehingga, keamanan siber Indonesia mudah dibobol.

"Contoh paling jelas adalah naiknya kebocoran data sepanjang pandemi ini disebabkan oleh work from home, karena pekerja tidak dibekali software dan hardware yang kuat menghadapi ancaman siber," ungkap Pratama.

Dia menyampaikan situs-situs pemerintah Indonesia tergolong mudah dibobol. Hal itu terbukti maraknya peretasan situs milik pemerintah yang berulang kali terjadi dalam beberapa waktu belakangan.

"Belum lagi yang tidak terpublikasi, jumlahnya pasti lebih banyak," ucapnya.

Pratama menyampaikan menyerang data suatu lembaga tidak membutuhkan waktu lama. Hanya membutuhkan waktu beberapa hari dari tahap persiapan sampai eksekusi.

Dia pun mengingatkan negara perlu waspada terhadap serangan siber. Terutama lembaga yang banyak menghimpun data masyarakat. Seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pencatatan Sipil (Dukcapil), Kementrian Kesehatan, dan lembaga lainnya.

"Semua sektor saat ini dituntut untuk melakukan digitalisasi dengan cepat, dikhawatirkan hampir seluruh lembaga negara akan mengabaikan masalah keamanan sehingga berisiko tinggi untuk tidak mampu menahan serangan siber," ujarnya.

Pratama mengakui tidak mudah memperkuat keamanan siber. Sebab, selalu ada upaya mencari celah membobol keamanan siber Indonesia.

"Tidak ada satu sistem pun yang 100 persen aman," ujar dia

Sumber : https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/PNg60pLK-ini-penyebab-kebocoran-data-sering-terjadi-di-indonesia

Comments