Mengenal Senjata Siber Milik AS yang Mengerikan

 

Ilustrasi keamanan siber. (pixabay.com/buffik)

Belum lama ini, China mengungkap mata-mata siber yang digunakan oleh badan Keamanan Nasional AS (NSA). Mata-mata siber tersebut diketahui dapat bersembunyi di komputer korban untuk mengakses informasi sensitif.

Menurut laporan dari Global Times, senjata siber milik AS tersebut ditemukan telah mengendalikan peralatan internet global dan mencuri sejumlah besar informasi pengguna. Diketahui, alat spionase siber itu bernama Trojan Nopen.

Nopen merupakan alat kendali jarak jauh untuk sistem komputer Unix/Linux. Terutama digunakan untuk mencuri file, mengakses sistem, mengarahkan komunikasi jaringan, dan melihat informasi perangkat target.

Melalui analisis teknis, mereka percaya bahwa Trojan Nopen terdiri dari teknologi yang kompleks, fungsi yang komprehensif dan penyembunyian yang kuat, yang dapat memuat berbagai arsitektur prosesor dan sistem operasi. Selain itu, Nopen juga dapat berkolaborasi dengan senjata cyber lainnya dan merupakan alat khas yang digunakan untuk spionase dunia maya.

Laporan itu muncul setelah NSA terungkap telah meluncurkan serangan siber terhadap 47 negara dan wilayah selama satu dekade, dengan departemen pemerintah China, perusahaan teknologi tinggi, dan lembaga terkait militer di antara target utama. Di bawah pengawasan NSA, privasi dan informasi sensitif dari ratusan juta orang di seluruh dunia terungkap.

Menurut pakar keamanan siber, ketika Nopen ditanamkan ke komputer korban, ia akan menjadi pengintai yang menunggu "kode" dan membuka "pintu brankas" bagi peretas. Nopen juga dapat mengubah komputer korban menjadi menara jembatan, sehingga memungkinkan peretas masuk lebih dalam ke lingkaran lain tempat korban bekerja dan menangkap informasi perusahaan.

Menurut laporan pusat tersebut, Nopen dapat mengontrol sebagian besar server dan terminal jaringan dari jarak jauh, yang dapat ditanamkan secara manual oleh penyerang, atau platform serangan siber oleh NSA.

Bukti juga menunjukkan bahwa NSA menggunakan Trojan Nopen untuk mengontrol sejumlah besar perangkat internet di seluruh dunia dan mencuri data privasi pengguna, yang telah menyebabkan kerugian yang tidak ternilai.

Menurut dokumen internal NSA yang dibocorkan oleh kelompok peretas Shadow Brokers, Nopen dapat menjadi salah satu senjata ampuh yang digunakan oleh Tailored Access Operations (TAO) NSA untuk menyerang dan mencuri rahasia.

"Sebagai badan penelitian dan pengembangan kekuatan militer top dunia, NSA tidak dapat mengembangkan senjata yang berkarat di gudang senjata mereka,” kata seorang pakar keamanan siber China kepada Global Times, yang tidak ingin disebutkan namanya.

"Masyarakat internasional telah belajar dari skandal PRISM bahwa badan intelijen militer AS telah lama melakukan pemantauan jaringan dan pencurian siber di negara-negara di seluruh dunia, dan senjata siber ini merupakan sarana penting untuk implementasi pemantauan jaringannya," tambahnya.

Sementara itu, pada April 2017 lalu, Shadow Brokers sendiri merilis sejumlah besar alat serangan siber yang dikembangkan oleh NSA. Karena NSA berafiliasi dengan Departemen Pertahanan AS, alat tersebut diyakini secara luas digunakan untuk tujuan militer sebagai senjata siber.

Sumber : https://akurat.co/mengenal-senjata-siber-milik-as-yang-mengerikan

Comments