PD Minta Polisi Gaet Kominfo-BSSN Usut Kasus Curi Data di Aplikasi Azan-Salat

 

Anggota DPR Komisi I F-PD Rizki Natakusumah (Foto: dok. Istimewa)



Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya mengumumkan temuannya terkait marak pencurian data via aplikasi azan dan salat. Anggota Komisi I DPR Rizki Natakusumah meminta polisi segera berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk menurunkan aplikasi tersebut.
"Kami meminta kepada Siber Polri agar langsung berkoordinasi dengan Kominfo agar aplikasi yang diduga menyalahgunakan data untuk segera di-take down dari platform toko aplikasi online," kata Rizki kepada wartawan, Kamis (21/4/2022).

Rizki meminta pemerintah tak hanya memberi imbauan terkait temuan ini, tapi juga bersikap proaktif dalam melindungi keamanan data masyarakat.


"Jangan hanya melalui imbauan saja karena masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui informasi ini. Pemerintah harus proaktif dalam melindungi masyarakat Indonesia dari kejahatan data pribadi," ujarnya.

Selain dengan Kominfo, politikus Partai Demokrat itu meminta Subdit Siber Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Dia berharap dugaan penyalahgunaan data pribadi itu dapat ditelusuri.


"Kami juga meminta agar Siber Polri berkoordinasi dengan BSSN dalam melakukan pemeriksaan dugaan penyalahgunaan data pribadi," tuturnya.

Selain itu, Rizki menilai pemerintah semestinya langsung menindak penutupan layanan aplikasi tersebut apabila diduga mencuri data pribadi penggunanya. Dia menyebut pemerintah perlu melakukan fungsi koordinasi dengan pelaku bisnis IT mancanegara terkait itu.

"Secara keseluruhan, pemerintah harusnya bisa langsung melakukan penindakan penutupan layanan kepada software yang dijual secara umum jika ada dugaan penyalahgunaan data pribadi. Hal ini hanya bisa dilakukan jika pemerintah melakukan fungsi koordinasi dengan pelaku bisnis IT mancanegara," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, akun resmi Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya @siberpoldametrojaya mengunggah informasi yang memuat peringatan pencurian data via aplikasi azan dan salat. Ada 11 aplikasi, termasuk aplikasi azan dan Al-Qur'an yang dirilis akun @siberpoldametrojaya yang ditengarai melakukan pencurian data.

"Waspada Aplikasi Salat dan Azan Pencuri Data Pribadi Beredar di Play Store, Sudah Diunduh 10 Juta Pengguna!," tulis akun @siberpoldametrojaya seperti dilihat Rabu (20/4).

Dalam unggahan tersebut, akun @siberpoldametrojaya menyebutkan sebuah analisis yang melaporkan tentang serangkaian aplikasi di Google Play Store yang mengumpulkan data sensitif pengguna dan telah diunduh oleh lebih dari 45 juta pengguna.

Masih berdasarkan akun @siberpoldametrojaya, aplikasi tersebut mencuri data melalui pengembangan perangkat lunak (SDK) pihak ketiga yang mencakup kemampuan untuk menangkap konten clipboard, data GPS, alamat e-mail, nomor telepon, dan bahkan alamat MAC router modern pengguna dan SSID jaringan.

Berikut ini 11 aplikasi yang dirilis akun @siberpoldametrojaya:

1. Speed Camera Radar
2. Al-Moazin Lite (Prayer Times)
3. WiFi Mouse (remote control PC)
4. QR & Barcode Scanner
5. Qibla Compass - Ramadan 2022
6.Simple Weather & Clock Widget
7. Handcent Nex SMS-Text w/MMS
8. Smart Kit 360
9. Al Quran MP3 - 50 Reciters & Translation Audio
10. Full Quran MP3 - 50+ Language & Translation Audio
11. Audiosdroid Audio Studio DAW


Sumber : https://news.detik.com/berita/d-6043308/pd-minta-polisi-gaet-kominfo-bssn-usut-kasus-curi-data-di-aplikasi-azan-salat.

Comments