Ilustrasi serangan siber |
Sejak memulai serangan militer ke Ukraina, Rusia mendapat banyak sanksi dari banyak negara.
Rusia dikutuk, dimasukkan daftar hitam, sanksi yang melumpuhkan kegiatan ekonomi, dan diblokir aksesnya oleh beberapa perusahaan.
Negara Beruang Merah itu juga terus diserang hacker yang menargetkan situs web utama.
Pada Kamis waktu setempat (18/3), pemerintah Rusia mengeluh bahwa banyak situs webnya menghadapi serangan siber yang belum pernah terjadi sebelumnya. Serangan ini menyebabkan disfungsi dan alarm di seluruh negeri.
Ini Alasannya
Selain serangan denial-of-service yang telah membuat situs web offline, banyak hacker yang mengganggu pemerintah Rusia, yang kabarnya cukup parah.
Dikutip Gizmodo, Jumat (18/3/2022), dalam satu kasus, seseorang merusak sistem Kementerian Situasi Darurat Rusia, dengan menulis "Jangan percaya media Rusia - mereka berbohong" di berandanya.
Hacker itu juga menyisipkan tautan ke apa yang disebut peretas sebagai informasi lengkap tentang perang di Ukraina, demikian menurut laporan Washington Post.
Pada saat yang sama, lusinan situs peradilan Rusia dilaporkan telah dirusak dengan pesan-pesan yang menghina Presiden Rusia Vladimir Putin atas perang di Ukraina.
"Kami merekam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di situs web otoritas pemerintah," kata badan tersebut.
Mereka lebih lanjut mengklaim bahwa insiden itu dua hingga tiga kali lebih kuat daripada insiden serius dari jenis ini yang pernah tercatat sebelumnya.
Namun, serangan siber terhadap target Rusia telah menyimpang dari sekadar pesan troll saja.
Hacker tak dikenal juga membocorkan 79 gigabyte email dari OMEGA, cabang penelitian dan pengembangan Transneft, yang merupakan salah satu perusahaan pipa terbesar yang dikendalikan Rusia.
Email tersebut dirilis ke kolektif jurnalis Distributed Denial of Secrets, yang kini mulai mengumpulkan beberapa materi di situs web mereka.
Berbagai target seperti Kementerian Luar Negeri Rusia, raksasa keuangan Sberbank, dan Bursa Efek Moskow, semuanya baru-baru ini ditargetkan dengan serangan perusak situs web yang mengganggu.
Sebagai tindakan perlindungan, Kementerian Digital Rusia sekarang mengatakan bahwa koneksi web ke situs web pemerintah akan "difilter". Ini merupakan sebuah proses di mana pengguna di luar negara akan dilarang mengakses situs tersebut.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220318145320-37-323954/rusia-diteror-serangan-siber-hacker-makin-lama-makin-parah
Comments
Post a Comment