Foto: Data Bocor (Tim Infografis Fuad Hasim) |
Kebocoran data (data leakage) marak terjadi di Tanah Air. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan terdapat tujuh kasus pencurian data yang menyita perhatian publik selama pandemi COVID-19.
Direktur Keamanan Siber dan Sandi Keuangan Perdagangan dan Pariwisata, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Edit Prima mengatakan, pencurian data tersebut terjadi kebanyakan di sektor keuangan. Masyarakat pun diminta untuk berhati-hati terhadap segala risiko pencurian data.
"Tahun 2021, sektor keuangan cukup signifikan target serangan. Memang dari angka-angka ini ke sektor keuangan 20% itu adalah serangan ke server, lalu 10% nya adalah ransomware. Kita tahu ransomware populer di tahun-tahun ke belakang dan tentunya ini harus diantisipasi oleh teman-teman semua di sektor keuangan," kata dia dalam webinar yang diselenggarakan oleh Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) secara virtual, Rabu (3/11/2021).
Pihaknya pun telah merangkum fenomena pencurian data dari 2020-2021 yang menaruh perhatian publik. Mulai dari kasus yang terjadi pada platform e-commercer Tokopedia hingga Bank Jawa Timur.
Berikut ringkasan sejumlah platform digital yang mengalami pencurian data selama pandemi berdasarkan data BSSN:
1. Bhineka.com
Masih di bulan Mei 2020, data pengguna Bhinneka.com dilaporkan dijual di dark web. Grup hacker ShinyHunters mengklaim sudah menjual 1,2 juta data pengguna Bhineka.com.
2. KreditPlus
BSSN menyebut kebocoran data yang terjadi pada Kreditplus dipaparkan dalam laporan dari firma keamanan siber asal Amerika Serikat. Ada sekitar hampir 900 nasabah yang datanya bocor.
3. Cermati.com
Edit mengatakan, pada pengguna cermati.com yaitu sebuah platform fintech berdasarkan informasi yang dia peroleh ada sekitar 2,9 juta data pengguna diretas dan dijual bebas.
4. BPJS
Pada 2021, masyarakat digemparkan dengan kebocoran data BPJS. Edit mengatakan, hampir 300 juta data pengguna dijual dan dicuri di forum online.
5. BRI Life
Pada Juli 2021, BRI Life juga disebutnya mengalami pencurian data. Hampir 2 juta data nasabah dicuri dan juga dijual di forum online.
6. Bank Jatim
Terbaru, pada 20 Oktober 2021 pihaknya mencatat Bank Jawa Timur mengalami pencurian data. Sebanyak 387 GB data Bank Jatim dicuri dan dijual di forum online mencakup data nasabah, data perusahaan dan data pegawai.
"Kita juga cukup prihatin Bank jatim melaporkan ada data nasabah, transaksi bahkan data personil bank sendiri dikabarkan dicuri dan dijual di forum online," kata Edit.
"Jadi memang insiden pencurian data ini sesuatu yang nyata dan tentunya harus bisa menjadi pelajaran teman-teman semua agar bisa mengantisipasi risiko-risiko tersebut," paparnya.
Sumber : https://finance.detik.com/moneter/d-5795754/sederet-kasus-kebocoran-data-yang-landa-ri-selama-pandemi-covid-19.
Comments
Post a Comment