Bos BI: Digitalisasi Pacu Akses Keuangan UMKM hingga Kaum Perempuan

 

(Kiri-kanan): Menkeu Sri Mulyani, Gubernur BI Perry Warjiyo, dan Menteri PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati. Foto dok BI.

Jakarta: Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan transformasi digital menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan akses keuangan yang menjangkau kaum perempuan, kaum muda, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dengan digitalisasi, pertumbuhan yang inklusif sebagai upaya mendorong pemulihan ekonomi pascapandemi dapat terwujud.

"Digitalisasi merupakan game changer untuk membangun akses keuangan yang lebih inklusif," ujar Perry dalam seminar internasional Digital Transformation for Financial Inclusion of Women, Youth, and MSMEs to Promote Inclusive Growth, yang dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 12 Mei 2022.

Diterangkan Perry, Bank Dunia mencatat sebanyak 1,7 miliar orang di dunia masih kesulitan mengakses layanan keuangan dasar. Hal itu disebabkan masih minimnya literasi, keterbatasan pada infrastruktur, persepsi tidak dibutuhkannya pembiayaan, informasi yang asimetris, masalah kepemilikan dokumen legal, hingga keamanan siber.

Karena itu, bos bank sentral RI tersebut menyampaikan tiga langkah penting untuk mengatasi tantangan UMKM berupa keterbatasan kemampuan ekonomi, literasi keuangan, dan akses infrastruktur digital.

Langkah pertama melalui pemberdayaan ekonomi, termasuk bagi perempuan untuk menjadi pengusaha mikro. Kedua adalah peningkatan kapasitas, produktivitas, literasi dan pengelolaan keuangan melalui edukasi yang didukung inovasi dan digitalisasi proses bisnis sehingga UMKM lebih berdaya dan kompetitif.

"Ketiga adalah harmonisasi kebijakan, antara lain melalui dukungan BI terhadap UU Cipta Kerja yang merupakan regulasi penyederhanaan proses perizinan dan mendukung ekosistem UMKM dan e-commerce untuk mendorong akses UMKM ke pasar domestik dan global," papar dia.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan selama ini perempuan masih terkendala masalah jaminan. Sementara lembaga pembiayaan cenderung memandang sebelah mata kaum muda, dan UMKM sulit mengakses pembiayaan.

"Kondisi ini perlu mendapat perhatian dan respons kebijakan. Digitalisasi inklusi keuangan, sebagai salah satu agenda Presidensi Indonesia G20 2022, dapat berperan banyak untuk mengatasi masalah tersebut," tegas Sri Mulyani.

Sejalan dengan hal itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati menyampaikan, dengan populasi dan perannya yang besar di UMKM, perempuan menjadi tulang punggung pertumbuhan dan stabilitas ekonomi.

"Indonesia telah memiliki berbagai program untuk meningkatkan kesetaraan gender, kewirausahaan dan keuangan inklusif antara lain melalui pelatihan kewirausahaan bagi perempuan serta desa ramah perempuan-anak, dan kerangka pengaturan yang meliputi strategi nasional inklusi keuangan perempuan, serta regulasi yang mendukung wirausaha perempuan, dan peningkatan akses kredit UMKM," urai dia.

Co-chair GPFI Bank Sentral Italia Magda Bianco juga menyampaikan digitalisasi telah mentransformasi kehidupan secara umum dan sistem keuangan secara khusus. Menurutnya, digitalisasi menjadi penolong utama di masa pandemi, membuka kesempatan luas bagi UMKM untuk inovasi produk dan jasa keuangan yang berkualitas.

"Selain itu juga dapat mendukung kemudahan akses, mengurangi biaya transaksi dan menjadi prasarana dalam evaluasi kelayakan kredit yang pada gilirannya akan menciptakan inklusi yang lebih luas," pungkas Magda Bianco.


(HUS)

Sumber : https://m.medcom.id/ekonomi/makro/aNrvyE6N-bos-bi-digitalisasi-pacu-akses-keuangan-umkm-hingga-kaum-perempuan

Comments