Sanksi Ekonomi Terhadap Rusia Bikin Pelaku Ransomware Frustrasi


Kode komputer tampak terlihat di layar komputer milik sebuah perusahan keamanan digital di Moskow, Rusia, pada 25 Agustus 2017. (Foto: voaindonesia.com - AP/Pavel Golovkin)

Invasi Rusia ke Ukraina tampaknya menuai dampak tidak terduga dalam dunia siber, di mana jumlah serangan ransomware kini mengalami penurunan.

“Kami menyaksikan penurunan sejak invasi ke Ukraina,” kata Rob Joyce, direktur keamanan siber dari Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat, dalam sebuah forum virtual pada Rabu, 26 Mei 2022.

Joyce mengatakan salah satu alasan penurunan serangan ransomware tersebut yang berlangsung sejak 24 Februari adalah peningkatan kesadaran dan langkah pencegahan yang dilakukan sektor bisnis AS.

Ia juga mengatakan alasan lainnya juga terkait dengan langkah-langkah yang diambil oleh AS dan negara-negara sekutu dalam menerapkan sejumlah sanksi terhadap Moskow sebagai tanggapan atas invasi di Ukraina.

“Kami jelas melihat aktor penjahat di Rusia mengeluh bahwa fungsi dari sanksi dan kesenjangan antara kemampuan mereka menggunakan kartu kredit dan metode pembayaran lain untuk mengoperasikan serangan ransomware terhadap sejumlah fasiltas milik negara Barat menjadi jauh lebih sulit,” kata Joyce kepada Cyber Initiatives Group.

“Kami melihat bahwa hal itu berdampak pada operasi mereka,” tambahnya. “Hal tersebut menurunkan jumlah serangan yang terjadi.”

Beberapa hari setelah pasukan Rusia masuk ke Ukraina, pejabat keamanan siber AS memperbarui kampanye kesadaran “Shields Up” mereka, dan menganjurkan perusahaan agar mengambil langkah keamanan tambahan guna melindungi mereka dari kemungkinan serangan siber oleh Rusia atau peretas kriminal yang bekerja untuk Moskow.

Sumber : https://www.tagar.id/sanksi-ekonomi-terhadap-rusia-bikin-pelaku-ransomware-frustrasi

Comments