Industri kesehatan berpotensi menjadi sasaran empuk para pelaku kejahatan siber pada 2023.
Pasalnya, akselerasi digital memungkinkan berbagai kapabilitas baru dalam industri kesehatan, seperti layanan kesehatan virtual dan diagnosa jarak jauh. Sementara prevalensi sistem lama dan data yang sensitif menarik perhatian para kejahatan siber. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian lebih terkait keamanan siber pada industri ini.
"Memastikan keamanan siber pada perangkat medis yang terhubung akan menjadi sangat penting bagi keselamatan pasien," kata Ian Lim, Field Chief Security Office APAC Palo Alto Networks, saat media briefing, Kamis (12/1/2023).
Dia menjelaskan pihaknya melihat pertumbuhan aplikasi pelacakan, pemindai kesehatan yang terkoneksi, telemedicine, dan lain sebagainya pada era pandemi. Hal ini turut memancing aksi dari para penyerang siber untuk mengganggu fungsi penting dalam industri kesehatan demi mendapatkan keuntungan.
Selain itu, tren adopsi IoT pada industri medis juga meningkat. Evaluasi Palo Alto Networks baru-baru ini mengungkapkan 75% pompa infus medis yang dipindai memiliki celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh penyerang.
Untuk itu, perlu adanya perluasan mandat departemen yang menangani keamanan siber untuk memasukkan pengamatan IoT dan OT medis.
Pengamanan perangkat medis juga perlu dilengkapi dengan pengamanan data dan catatan kesehatan digital pasien, jelas Ian. Selain mencuri data, penyerang siber juga dapat mengenkripsi data dengan ramsomware. "Sehingga dapat menyebabkan masalah di fasilitas kesehatan yang dapat membahayakan jiwa pasien."
Comments
Post a Comment