Serangan siber terhadap platform media siber ialah upaya pembungkaman terhadap pers yang menjalankan peran untuk memenuhi hak masyarakat informasi.
Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pers Dr. Ninik Rahayu dalam pernyataan tertulis saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Selasa (17 Januari 2023).
Sebelumnya pada Minggu (15 Januari 2023), situsweb Tribunnews.com diretas. Serangan itu berupa defacement web, di mana peretas mengubah halaman web utama dengan gambar lain.
"Hacked by ThePlayers," demikian tulis peretas.
Peretas juga menulis protes bernada politis: "Mantan Napi Terorisme Dibekingi Aparat. Indonesia Sampai Rugi Triliunan?? Apakah kita harus pasrah ketika dirugikan? #Kapolri #KapoldaJateng #Ganjar #Gibran #Jokowi."
Dalam kesempatan itu, Dewan Pers juga merilis laporan terkait pelanggaran media siber.
Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers Dewan Pers, Yadi Hendriana, mengatakan, sepanjang tahun lalu sebanyak 97 persen dari kasus media yang diselesaikan melibatkan media siber.
Pelanggaran verifikasi menjadi paling banyak dilanggar media siber, kata dia dikutip dari Antaranews.com. Selain itu, pelanggaran lain berupa berita hoaks atau fitnah dan provokasi seksual.
Menyangkut artikel yang bersifat "provokasi seksual", Dewan Pers tidak akan menunggu adanya pengaduan, "Tapi, akan langsung pemanggilan dan memintanya untuk diturunkan (take down)," ujarnya.
Pelanggaran-pelanggaran tersebut, menurut dia, menjadi catatan bagi insan pers untuk berbenah diri karena saat ini media memasuki era disrupsi teknologi digital. "Media online adalah salah satu media yang betul-betul bisa menjangkau dengan cepat dan borderless," katanya.
Menurut dia, konten-konten harus bisa dipertanggungjawabkan sesuai dengan kode etik jurnalistik dan tidak melanggar aturan.
Sumber : https://cyberthreat.id/read/15231/Dewan-Pers-Minta-Media-Siber-Perhatikan-Keamanan-Platform
Comments
Post a Comment