Hacker Bocorkan 235 Juta Data Pengguna Twitter, Sistem Keamanan Dipertanyakan

Sejak Elon Musk mengakuisisi Twitter, ada saja masalah yang menimpa perusahaan tersebut. Terbaru, sebanyak 235 juta data penguna Twitter dilaporkan bocor dan dipamerkan melalui forum peretas.
Cybernews menyebutkan jika ukuran data pengguna Twitter yang bocor mencapai 63GB. Data tersebut berisikan tentang nama pengguna, alamat email, jumlah pengikut, dan tanggal pembuatan akun. Basis datanya bahkan bersifat publik, memungkinkan siapa saja untuk mengunduhnya.
Alon Gal, salah satu pendiri perusahaan keamanan Israel, Hudson Rock, percaya bahwa peretas dapat menggunakan basis data Twitter yang bocor ini untuk menyerang akun terenkripsi.
Mereka juga dapat menyerang akun yang tidak menggunakan email khusus Twitter. “Tidak ada keraguan bahwa kelompok peretas di seluruh dunia juga akan menggunakan database ini untuk lebih membahayakan privasi pengguna kami,” katanya, dikutip dari Gizchina.
The Washington Post mengatakan jika kasus kebocoran data pengguna Twitter itu terjadi pada akhir tahun 2021. Peretasan dilakukan menggunakan celah Twitter yang memungkinkan orang luar dengan alamat email atau nomor telepon, untuk menemukan akun apa pun di Twitter yang cocok dengan info tersebut.
Sebelumnya, seorang hacker bernama Ryushi mengklaim memiliki 400 juta data pengguna Twitter. Data-data itu berisi email dan nomor telepon pengguna.
Ryushi dalam Telegram-nya meminta tebusan sebesar Rp3,1 miliar terkait pencurian data tersebut. Jika permintaannya dituruti, ia berjanji akan mengembalikan data curian tersebut.
Ryushi menilai, nilai tebusan jauh lebih sedikit daripada denda yang bisa diberikan pada Twitter, apabila nantinya mendapat hukuman karena melanggar regulasi perlindungan data pribadi Uni Eropa atau GDPR akibat kasus ini.
"Twitter atau Elon Musk apabila Anda membaca ini, Anda sudah terancam denda GDPR atas pelanggaran kebocoran 5,4 juta, bayangkan denda untuk kebocoran data sebesar 400 juta," tulis akun tersebut seperti dikutip dari news.com.au, Rabu (28/12/2022).

Comments