Jenis Cybercrime Berdasarkan Motif dan Aktivitasnya

Jenis cybercrime berdasarkan motif dan aktivitasnya berikut parut untuk diketahui. Kejahatan siber memang telah merajalela dan merugikan banyak pihak. 

Bahkan ketika pemerintah telah mengaturnya dalam undang-undang, cybercrime tidak pernah benar-benar bisa dihentikan. Solusinya tentu melindungi diri sendiri terlebih dahulu.

Adapun jenis cybercrime dan cara menghindarinya, seperti dikutip iNews.id dari berbagai sumber pada Kamis (11/1/2023) adalah sebagai berikut.

1.Phishing 

Phishing memungkinkan peretas memanipulasi korban dan meminta untuk melakukan sesuatu secara sadar. Serangan phishing dilakukan dengan mengirimkan email atau lampiran lainnya melalui sarana elektronik. 

Email atau lampiran yang dikirimkan memiliki konten berbahaya, yang jika diklik akan membawa korban pada sistem peretas. Selanjutnya, para peretas memiliki akses jarak jauh ke sistem komputer atau ponsel yang dituju. 

Dari sanalah, peretas akan mengakses informasi pribadi hingga informasi bank milik korban. Dari data tersebut, peretas akan melakukan hal merugikan, termasuk menguras isi rekening korban.

Untuk melindungi diri dari jenis cybercrime ini, Anda hanya perlu berhati-hati ketika ingin klik atau membuka email dari pengirim yang mencurigakan. 

2.Ransomware

Ransomware menggunakan teknik yang sama dengan serangan phishing. Motif utamanya adalah untuk mendapatkan akses ke komputer atau ponsel korban. 

Setelah korban mengklik URL atau membuka email yang tidak seharusnya dibuka, peretas akan mengambil alih sistem. Selanjutnya, peretas akan mengunci database dan sistem lalu meminta tebusan pada korban.

Karenanya, Anda harus berhati-hati untuk tidak sembarangan klik atau membuka email dari pengirim yang mencurigakan. Selain itu, lakukan pula pencadangan data dan rencana pemulihan, sehingga Anda tidak perlu membayar tebusan untuk mendapatkan data Anda kembali.

3.Malware

Malware telah menjadi salah satu ancaman online terbesar yang pernah ada karena dapat menjangkau komputer korban dengan berbagai cara.  

Jenis kejahatan siber tersebut biasanya akan memasang virus atau malware di dalam sebuah software. Tanpa disadari, software yang diunduh akan menginfeksi komputer atau ponsel korban. 

Selanjutnya, peretas dapat mengakses informasi pribadi dan bank korban. Cara terbaik untuk menghindari cybercrime jenis ini adalah dengan mengunduh perangkat lunak anti-malware secara teratur. Selain itu, pastikan software atau aplikasi diunduh dari situs yang aman. 

4.Pencurian identitas

Begitu peretas memperoleh identitas Anda, maka mereka akan melakukan berbagai kejahatan siber. Mereka dapat mengklaim aset Anda hingga mencuri isi rekening bank Anda. 

Cara yang dilakukan para peretas untuk melakukan kejahatan tersebut adalah dengan mendapatkan beberapa informasi Anda yang dapat diverifikasi.  

Informasi yang dimaksud bisa berupa kode OTP mobile banking, nomor jaminan sosial, SIM, dan lain sebagainya.  

Untuk itu, Anda perlu berhati-hati membagikan identitas Anda, terutama saat berselancar di dunia maya. Selain itu, lindungi semua perangkat elektronik Anda dengan sistem keamanan ekstra. 

5.Scam 

Scam merupakan jenis cybercrime yang memungkinkan pelaku melakukan kontak kepada korban secara langsung. Mereka akan menghubungi korban melalui telepon dan mengaku sebagai customer service dari perusahaan tertentu. 

Maka dari itu, penawaran yang mereka berikan biasanya akan sangat menarik agar dapat menggaet korban. Hasil akhir dari penipuan jenis ini selalu sama, yakni korban akan kehilangan uang. 

Untuk menghindarinya, Anda perlu menjauhi penawaran yang terdengar tidak masuk akal. Jangan gubris apapun yang dilakukan para peretas saat menghubungi Anda karena mereka hanya akan memainkan emosi Anda. 

Demikian beberapa jenis cybercrime berdasarkan motif dan aktivitasnya. Dari penjelasan di atas diharapkan agar semua pengguna internet dapat lebih bijaksana dan pandai mengenali modus penipuan yang ada saat ini.


Sumber : https://www.inews.id/techno/internet/jenis-cybercrime-berdasarkan-motif-dan-aktivitasnya-waspadai-sebelum-jadi-target-korban-selanjutnya/2

Comments