Tantangan Cyber Security di Era Revolusi Industri 4.0

Revolusi Industri 4.0 atau yang juga dikenal dengan Industri 4.0 adalah konsep yang menggambarkan perubahan yang terjadi di industri yang dipicu oleh perkembangan teknologi digital. Industri 4.0 mengintegrasikan teknologi seperti
internet of things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan mesin otomatis yang terhubung dengan internet dalam proses produksi.

Peningkatan penggunaan internet berbanding lurus dengan ancaman kejahatan siber, di Indonesia sendiri masih banyak kejahatan siber yang terjadi, seperti bocornya data pengguna BPJS Kesehatan, data pengguna tokopedia yang dijual di darkweb, dan masih banyak lagi. Hal tersebut menandakan bahwa cyber security di Indonesia masih sangat jelek. Sebelum membahas lebih jauh lagi, apa sebenarnya yang dimaksud cyber security?

Cyber security atau keamanan siber adalah suatu upaya atau tindakan yang dilakukan untuk melindungi sistem komputer dari serangan digital maupun akses ilegal. Cyber security mencakup alat, kebijakan, dan prosedur yang dapat digunakan untuk melindungi aset dan pengguna organisasi. Penetrasi malware ke dalam sistem komputer dapat dikurangi dengan enkripsi yang kuat. Perlindungan ini berlaku untuk semua sistem komputer, aplikasi, layanan, dan informasi yang didistribusikan melalui jaringan telekomunikasi.

Tantangan yang harus dihadapi

Tantangan cyber security merupakan salah satu isu yang harus dihadapi dalam era Industri 4.0. Dengan semakin banyaknya peralatan yang terhubung dengan internet, maka akan semakin banyak juga potensi serangan siber. Berikut adalah beberapa tantangan cyber security di era Industri 4.0



Pertama, Ancaman dari luar.
Dalam era Industri 4.0, perusahaan tidak hanya harus mempertimbangkan ancaman siber dari dalam perusahaan, tetapi juga dari luar perusahaan. Hal ini dikarenakan peralatan yang terhubung dengan internet dapat diakses oleh siapapun yang memiliki akses internet.

Kedua, Keamanan data.
Dengan semakin banyaknya data yang dikumpulkan oleh peralatan yang terhubung dengan internet, maka akan banyak pula data yang harus dijaga keamanannya. Data-data ini dapat berupa data pribadi karyawan maupun data kritikal perusahaan yang bila terlepas dari tanggung jawab perusahaan, dapat merugikan perusahaan dan karyawan.

Ketiga, Ancaman insider.
Dalam era Industri 4.0, ancaman siber juga dapat datang dari dalam perusahaan, baik itu dari karyawan atau vendor. Karyawan yang tidak bertanggung jawab atau tidak sadar akan bahaya dapat menjadi sumber ancaman siber bagi perusahaan.

Keempat, Ketidakpastian regulasi.
Era Industri 4.0 juga diwarnai oleh ketidakpastian regulasi terkait cyber security. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi yang terjadi sangat cepat sehingga regulasi yang ada belum sepenuhnya dapat mengikuti perkembangan tersebut.

Menerapkan keamanan siber yang efektif merupakan tantangan saat ini karena ada begitu banyak perangkat daripada pengguna dan serangan akan lebih variatif. Meski infrastruktur pendukung keamanan siber akhir-akhir ini telah diperkuat, namun tidak menutup kemungkinan terjadinya ledakan ancaman keamanan siber. Mengingat urgensi keamanan siber, diperlukan upaya serius dari pihak organisasi untuk membangun infrastruktur informasi dan keamanan yang andal, personel yang kompeten, menerapkan prosedur keamanan yang ketat, dan mengembangkan pendekatan terpadu dalam pengelolaan informasi dan data terkait dengan standar keamanan siber.


Comments