Waspadai Peran Ganda Artificial Intelligence di Cyber Security

Penulis: Ben Harris, Founder & CEO, watchTowr*

Peran artificial intelligence di bidang cyber security bak pedang bermata dua. Ia bisa menjadi serangan mematikan di tangan lawan, atau solusi mumpuni bagi perusahaan dan organisasi. 

Selama bertahun-tahun, artificial intelligence meningkat secara eksponensial dengan simulasi kecerdasan manusia yang makin maju dan canggih tetapi dengan jumlah kesalahan yang jauh lebih sedikit. Kita telah melihat bagaimana artificial intelligence mengubah industri, mengurangi pekerjaan manual dan mempercepat proses secara luar biasa.

Ketika perusahaan terus mengadopsi artificial intelligence di berbagai aspek bisnisnya, industri yang relatif belum dimanfaatkan adalah cyber security. Dengan memanfaatkan artificial intelligence, teorinya adalah kita dapat meningkatkan kecepatan sehingga organisasi dapat mencegah, mendeteksi, dan merespons cyber attack atau serangan siber yang canggih. 

Namun, mengingat kenyataan bahwa siapa saja dapat memanfaatkannya, artificial intelligence (AI) itu sendiri kemungkinan besar akan dimanfaatkan untuk aktivitas cyber security ofensif oleh aktor jahat. Hal ini menjadikan penggunaan AI dalam keamanan siber sebagai pedang bermata dua yang memerlukan pertimbangan cermat dan manajemen untuk memaksimalkan potensi keuntungan dan meminimalkan potensi risiko.

Memasuki tahun 2023, penggunaan AI akan terus berkembang dan membentuk lanskap industri keamanan siber dan TI. Serangan dunia maya telah menjadi lebih umum dalam beberapa tahun terakhir, dengan pelaku yang datang dari lingkungan lebih luas, mulai dari negara-bangsa hingga peretas kriminal hingga serangan ransomware dan pencurian mata uang kripto. 

Serangan-serangan ini difasilitasi oleh penggunaan ransomware, yang memungkinkan penyerang melakukan monetisasi pelanggaran yang mereka lakukan dengan menyandera data atau sistem korban hingga uang tebusan dibayarkan. Dunia cyber security menjadi semakin kompetitif antara serangan dan pertahanan. Para penyerang terus-menerus mencari cara baru untuk melewati kontrol keamanan, sedangkan yang bertahan terus-menerus mempertahankan diri dari ancaman ini.

AI dapat berperan ganda dalam cyber security, baik sebagai sebuah ancaman maupun sebuah solusi. Di satu sisi, AI dapat dimanfaatkan oleh penyerang untuk mengotomatisasi serangan dan mengeksploitasi kerentanan sehingga mudah bagi mereka untuk meningktakan serangan dan melewati kontrol keamanan. 

Misalnya, AI dapat digunakan untuk membuat keputusan dalam serangan siber. Dulu, serangan siber membutuhkan operator manusia dengan kemampuan yang disebut “hands-on keyboard” untuk memutuskan, misalnya menentukan cara terbaik untuk menghindari kontrol cyber security yang ada. 

Di sisi lain, AI juga dapat dimanfaatkan untuk bertahan dari serangan-serangan ini dengan mendeteksi dan merespons secara real time. Sistem keamanan siber yang ditenagai AI dapat menganalisis data dalam jumlah yang sangat banyak dan mengidentifikasi pola-pola yang mungkin mengindikasikan serangan, sehingga organisasi dapat dengan cepat merespons dan melakukan mitigasi terhadap ancaman. 

Sebagai contoh, AI dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan mengenali taktik baru yang belum diketahui yang digunakan pada network capture, dalam behavioural log, yang mungkin nyaris tidak terlihat oleh mata manusia. 

Dengan kekuatan AI, kita akan melihat sebuah era baru, yaitu saat organisasi diberdayakan untuk mempertahankan kdiri dengan cara-cara yang lebih fleksibel dan inovatif dengan tetap melindungi data serta sistem yang sensitif.


Sumber : https://infokomputer.grid.id/read/123655332/waspadai-peran-ganda-artificial-intelligence-di-cyber-security

Comments