5 Fakta Mengerikan tentang Keamanan Online di Internet

Internet merupakan salah satu kemjuan teknologi terbesar dalam sejarah manusia, sejak pertama kali manusia purba menemukan api.

Lewat internet, kita dapat terhubung dan berbagi informasi dengan keluarga, kolega, teman, hingga orang lai di berbagai negara di dunia.

Namun, dengan semua kelebihan tersebut ada pula ancaman keamanan online yang harus diwaspadai oleh pengguna saat berselancar di dunia maya.

Berikut ini adalah 5 fakta mengerikan tentang keamanan online yang harus diketahui setiap pengguna.

5 fakta mengerikan soal keamanan online di internet

1. Kejahatan Siber Jadi Bisnis Menguntungkan
Serangan siber dapat menyerang berbagai pihak, mulai dari individu, perusahaan, hingga sektor pemerintahan sekali pun.

Salah satu contoh paling terkini adalah kebocoran data pengguna Twitter, LastPass, hingga beredarnya data registrasi kartu SIM pengguna di Indonesia.

Karena memegang informasi penting pengguna, bukan hal yang tidak mungkin hacker meminta uang tebusan bilamana perusahaan ingin data user-nya dikembalikan.

Berdasarkan laporan Valimail pada 2021, keuntungan rata-rata aksi peretasan dengan siklus lebih dari 200 hari adalah USD 4,87 juta.

2. Phishing
Serangan phishing menggunakan e-mail masih menjadi serangan siber paling umum, dan semakin berbahaya setiap harinya.

Dari laporan Phishing Benchmark Global Report 2021 via Knowledgehut, Minggu (5/2/2023), 1 dari 5 penerima email cenderung mengklik link berbahaya.

Tak hanya itu, ada sekitar 3 miliar e-mail phisihing dikirim oleh pelaku kejahatan setiap harinya untuk meretas dan mencuri informasi pribadi korbannya.

3. Millenial Paling Banyak yang Jadi Korban
Meski banyak mitos mengatakan orang yang sudah berukur lebih rentan terhadap serangan siber, hal itu tidak sepenuhnya benar.

Menurut laporan Norton Cybersecurity Insights Reports, 44 persen kaum milenial lebih rentan terhadap serangan siber.

Hal ini dikarenakan, generasi milenial kerap membagikan kata sandi (password) ke platform, seperti Netflix atau seperti password untuk perbankan.

4. Pencurian Identitas
Pencurian identitas adalah metode hacker untuk mengambil informasi pribadi korban, dan menggunakannya untuk tujuan jahat. Hal ini juga bisa berdampak korban mengalami kerugian finansial dan reputasi.

Untuk melindungi diri dari ancaman keamanan online, penting untuk memastikan sistem dan software yang digunakan selalu diperbarui.

Tak hanya itu, jangan lupa untuk menggunakan antivirus handal, dan berhati-hati saat berinteraksi dengan email atau situs web yang tidak dikenal.

5. Serangan Social Engineering
Serangan Social Engineering atau serangan rekayasa sosial saat ini sedang populer, dan terjadi terhadap oleh banyak orang.

Pelaku serangan menggunakan cara untuk memanipulasi korban, dan menarik informasi rahasia yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atai mendapatkan akses ke jaringan server atau perangkat korban.

Salah satu contoh, di Eropa Timur, kelompok hacker mencuri USD 1 miliar dari 100 bank berbeda di 30 negara dalam kurun waktu 2 tahun.

Mereka menggunakan email spear-phishing dan menargetkan karyawan bank.


Sumber : https://www.liputan6.com/tekno/read/5198615/5-fakta-mengerikan-tentang-keamanan-online-di-internet 

Comments