Seiring dengan perkembangan teknologi, ancaman kejahatan siber menjadi hal yang perlu diprioritaskan oleh banyak pihak.
Kejahatan siber yang ada tidak hanya didorong oleh teknologi yang semakin canggih, namun banyak orang juga yang membuka celah bagi para pelaku untuk bebas mengakses data diri mereka.
Hal ini dibuktikan oleh banyaknya kasus yang terjadi di Indonesia, mulai dari penipuan, penyalahgunaan data personal, penyebaran foto kartu identitas dan penanda lain secara bebas di internet, dan masih banyak hal lainnya.
Tanpa disadari, kita sendiri yang sering memberikan jalan kepada pelaku kejahatan siber untuk mengetahui informasi-informasi kita.
Di era digital ini, kata privasi menjadi sangat rancu dan dapat diakses dengan mudah oleh banyak orang.
Beberapa orang dapat tahu di mana kita sekarang, sedang apa, dan makan apa.
Tak jarang juga, orang-orang menjadi tahu apa yang menjadi permasalahan dan perasaan pribadi mereka.
Hal ini membuktikan bahwa teknologi yang ada juga menjadikan batas-batas privasi yang ada menjadi sangat bias.
Sekarang ini, kita bisa dengan mudah melihat orang yang lalai menjaga data diri mereka.
Seringkali orang-orang menyepelekan pentingnya data-data tersebut, tanpa benar-benar paham dengan resikonya.
Sebagai contohnya, nama dan kata sandi surat elektronik.
Beberapa orang seringkali membagikannya kepada orang lain, tanpa mereka sadari email mereka telah tersambung dengan data-data penting menyebabkan berbagai tindak kejahatan siber.
Mengapa kita harus menjaga dan melindungi data privasi kita di Internet?
Melindungi informasi pribadi kita menjadi hal yang wajib untuk mencegah pencurian identitas. Perlu kita sadari bahwa ada beberapa pihak yang dapat menggunakan informasi personal kita untuk mengeksploitasi, menipu, bahkan melakukan beberapa kejahatan siber lainnya.
Oleh karena itu, kita harus memastikan keamanan informasi dan privasi digital yang kita miliki. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membatasi informasi yang kita bagikan di internet.
Konsekuensi lain dari tidak melindungi data diri dan privasi di internet adalah kehilangan teman, pelanggan, atau bahkan reputasi kita.
Tidak jarang hacker menggunakan identitas dan informasi yang mereka kumpulkan untuk merugikan orang lain atau menggunakan informasi klien kita untuk melakukan kejahatan.
Media sosial, aplikasi belanja online, dan layanan lainnya yang memudahkan para hacker untuk mendapatkan informasi pribadi kita. Hal ini dibuktikan dari banyaknya kasus kejahatan siber yang mengancam banyak orang.
Fenomena terbaru ada pencurian informasi akun dari tautan yang disebarkan, lalu akun tersebut diambil alih untuk menyebarkan tautan yang sama.
Selanjutnya, ada juga kasus pengambilan data diri dan foto untuk melakukan penipu terhadap orang-orang terdekat korban.
Data-data pribadi di internet juga seringkali dicuri dan disalahgunakan sebagai penjamin pinjaman online (pinjol) dari pelaku. Sehingga, korban akan mengalami terror dari institusi pinjaman tersebut.
Hal ini membuktikan bahwa mengamankan informasi menjadi sangat penting untuk menghindari terjadinya pencurian identitas yang memberikan dampak merugikan.
Apa saja informasi personal yang perlu kita jaga?
Bicara mengenai data diri di internet, kita sudah harus bisa menyaring informasi apa saja yang dapat dikonsumsi oleh banyak orang, dan apa saja yang seharusnya tersimpan secara rapi cukup untuk diri kita.
Yang perlu kita ingat adalah apa yang sudah kita unggah di internet, dapat diakses dengan mudah oleh siapa saja.
Berbagi informasi sensitif seperti alamat, nomor telepon, nama anggota keluarga, kata sandi, riwayat pekerjaan, nomor jaminan sosial, tanggal lahir, nama sekolah, informasi paspor, nomor SIM, nomor polis asuransi, nomor pinjaman, nomor kartu kredit/debit, nomor PIN, atau informasi lainnya yang beresiko harus dihindari.
Berikut, merupakan beberapa item yang sering mengandung data-data personal kita:
Foto
Banyak media sosial yang memfasilitasi penggunanya untuk mengunggah foto atau kebutuhan visual lainnya. Hal ini membuat banyak orang berlomba-lomba untuk mengunggah berbagai gambar yang merepresentasikan dirinya dan bernilai jual tinggi.
Sayangnya, fitur ini seringkali disalahgunakan oleh beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab. Beberapa orang mencoba mengumpulkan detail informasi seseorang melalui foto yang mereka unggah di media sosial, seperti lokasi terkini, teman-teman pemilik akun, dan berbagai hal esensial lainnya.
Setelah dikumpulkan, informasi-informasi tersebut dapat disalahgunakan untuk melakukan berbagai tindakan yang merugikan pemilik akun. Kita dapat melihat contoh nyatanya pada kasus akun-akun palsu yang digunakan untuk menipu banyak orang.
Pelaku menggunakan profil dan foto seseorang yang telah diintai, lalu menghubungi teman-teman korban untuk dimintai uang dan beberapa hal merugikan lainnya.
Beberapa hal tersebut menuntut kita untuk lebih berhati-hati ketika mengunggah foto di media sosial.
Pastikan foto-foto tersebut tidak mengandung atau menunjukkan informasi penting mengenai diri kita. Hal-hal yang sering kita anggap remeh, kadang bisa menjadi suatu 'harta karun' bagi orang lain.
Alamat email dan akun media sosial
Akun email dan media sosial telah menjadi hal yang tidak dapat lepas dari kehidupan kita. Banyak informasi pribadi yang telah kita kaitkan dalam akun-akun tersebut.
Namun, terkadang ada beberapa hal yang dapat menjadi celah bagi hacker maupun pihak-pihak lainnya untuk mendapatkan dan menyalahgunakan informasi pribadi kita.
Contoh pertama adalah alamat email. Kita seringkali tanpa sengaja menggunakan akun tersebut untuk mengakses beberapa situs yang tidak dapat dipercaya. Ada beberapa tautan yang mengandung virus yang membuat orang lain dapat mengakses akun kita.
Sedangkan alamat email seringkali terhubung dengan beberapa informasi penting kita -akses ke akun lain, tagihan, bahkan data-data rahasia.
Oleh karena itu kita harus bisa lebih berhati-hati ketika mengunjungi suatu situs dan membagikan alamat email kita kepada beberapa pihak.
Selanjutnya, akhir-akhir ini akun media sosial seringkali menjadi sasaran hacker untuk melakukan tindak kejahatan sibet.
Seperti contohnya, tren add your sticker di Instagram yang membuat orang-orang ramai membagikan foto KTP mereka.
Memang hal yang menyenangkan, tapi tanpa sadar kita telah memberikan informasi pribadi kita secara cuma-cuma kepada banyak orang.
Kita harus berhati-hati agar kita tidak menjadi korban selanjutnya, tidak ada salahnya untuk memastikannya terlebih dahulu terhadap pihak bersangkutan.
Geolocation
Geolocation data merupakan informasi yang mendeskripsikan lokasi atau posisi seseorang melalui GPS ataupun teknologi tracker lainnya. Setiap kita mengunggah sesuatu di media sosial, biasanya data geolokasi kita juga akan tersebar.
Beberapa aplikasi lainnya secara tak sadar juga akan menginformasikan lokasi kita terhadap orang lain -seperti snapchat, zenly, dan masih banyak lagi. Hal yang perlu kita pahami adalah data mengenai lokasi kita berada merupakan hak privasi yang kita punya.
Seringkali kita menganggap hal ini merupakan hal remeh, namun ini juga bisa menjadi celah bagi kejahatan-kejahatan lainnya.
Pelaku kejahatan bisa mengakses lokasi kita dan memastikan apakah rumah kita kosong pada hari tertentu. Geolocation technology seringkali digunakan orang untuk mengintai korban-korban mereka. Hal tersebut jelasnya merupakan bentuk pelanggaran privasi kita masing-masing dan bisa berdampak negatif.!
Informasi Medis
Informasi medis juga merupakan salah-satu hal yang jarang diperhatikan oleh banyak orang. Seringkali, orang membagikannya kepada pihak lain tanpa memperhatikan resikonya.
Informasi medis merupakan hal penting yang perlu dijaga privasinya. Saat ini, banyak sekali pencuri identitas medis yang dapat mencoba menggunakan informasi pribadi dan asuransi kesehatan seseorang untuk mendapatkan perawatan medis, obat resep, atau operasi tertentu.
Cara terbaik untuk melindungi diri kita dari kemungkinan ini adalah memverifikasi sumbernya sebelum memberikan informasi pribadi atau medis kita.
Setiap individu harus menerapkan prosedur keamanan yang disarankan untuk mencegah masuk ke dalam situasi yang tidak menyenangkan dan berpotensi sangat beresiko.
Idealnya, kejadian pencurian identitas yang mengakibatkan kerugian besar-besaran akan berkurang karena langkah-langkah perlindungan tersebut.
Dalam usaha mencegah kejahatan siber, Ryan Filbert selaku praktisi dan inspirator investasi membagikan berbagai metode penting untuk menghindari kebocoran data.
Secara khusus, kelas ini menghadirkan beberapa informasi penting mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan agar terhindar dari berbagai bentuk kejahatan siber.
Comments
Post a Comment