Negara Uni Eropa Tingkatkan Keamanan Infrastruktur terhadap Ancaman Serangan Siber

Lembaga pengawas risiko sistemik Uni Eropa (ESRB) mengatakan negara-negara Uni Eropa harus memperkuat pertahanan mereka terhadap serangan siber pada infrastruktur keuangan mereka, karena perang di Ukraina meningkatkan risiko serangan oleh kekuatan asing.

Lembaga ini mengatakan bahwa perlu lebih banyak tindakan untuk melindungi infrastruktur finansial dari perang cyber, termasuk jaringan telekomunikasi dan grid listrik yang mereka butuhkan.

"Perang di Ukraina, pemandangan geopolitik yang lebih luas, dan penggunaan serangan cyber yang meningkat, secara signifikan meningkatkan lingkungan ancaman siber," kata ESRB dalam laporan, yang dikutip Reuters.

ESRB mengatakan bahwa otoritas nasional harus mulai melakukan tes beban dan analisis dampak, menggunakan alat yang dikembangkan ESRB untuk mengidentifikasi kelemahan dan mengukur daya tahan terhadap serangan.

"ESRB akan mempertimbangkan alat kebijakan operasional yang paling efektif dalam merespons insiden cyber pada skala sistem dan mengidentifikasi kekurangan dalam alat kebijakan operasional dan finansial," tambahnya.

ESRB, yang terdiri dari bank sentral dan pengawas prudential Uni Eropa, terutama fokus pada risiko keuangan, tetapi memperluas skop analisisnya ke infrastruktur yang digunakan oleh bank dan institusi lainnya.

Komisi Uni Eropa pada Oktober mengusulkan untuk memperkuat langkah-langkah untuk melindungi infrastruktur kritis, dengan energi di antara wilayah utama fokusnya setelah insiden sabotase pada pipa gas Nord Stream sebulan sebelumnya.

Insiden tersebut membuat pemerintah berada dalam kondisi waspada tinggi dan membuat beberapa negara meminta militer untuk mengamankan sistem energi yang semakin rentan.


Suumber : https://voi.id/teknologi/254393/negara-uni-eropa-tingkatkan-keamanan-infrastruktur-terhadap-ancaman-serangan-siber

Comments