Hallo, selamat malam, kali ini kami akan berbagi pengetahuan terkait per-serveran dimana sebelum kita merujuk pada banyaknya istilah-istilah per-server-an baiknya kita sedikit mengetahui terkait Penggunaan Tier pada layanan yang umumnya kita gunakan, oke langsung saja ya .
Bagi teman-teman pengguna cloud hosting pastinya tidak asing lagi dengan istilah Tier data center, dalam spesifikasi cloud hosting yang kita sewa.
saat kita hendak menyewa layanan cloud hosting biasanya disebutkan data center dengan Tier 1, Tier 2, Tier 3 dan Tier 4, Lalu diantara tier tersebut manakah yang terbaik bagi kebutuhan kita ?
Pemilihan Tier tersebut sangatlah penting untuk menunjang bisnis digital yang anda kelola, karena ini ada kaitanya dengan Keamanan Data Sistem anda yang di simpan pada Server Cloud yang anda sewa tersebut.
Jika sudah ber-urusan dengan data Anda tidak boleh main-main, apalagi data yang anda simpan adalah bersifat penting. Bahkan banyak perusahaan Besar yang rela ber-investasi untuk membangun data center sendiri untuk menjamin keamanan data pelanggannya seperti PerBankan, Asuransi, Marketpace dan bisnis lainya.
Apa sih Tier Data Center itu ?
Tier adalah tingkatan teknologi dan keamanan dari data center, jadi semakin tinggi angka Tiernya maka akan semakin bagus Data Center tersebut. Biasa orang mengistilahkan Tier seperti dengan Kelas Hotel Berbintang, semakin lengkap dan bagus pelayanan dalam Hotel tersebut, maka akan semakin bagus pula Kelas / Bintang nya.
Tentunya semakin tinggi tingkat Tier nya pada Data Center, maka harganya tentu akan lebih mahal, namun juga semakin andal sistemnya..
Klasifikasi Tier ini mulai muncul pada tahun 1990-an dari terminologi industri Data Center dalam standar global untuk validasi bagi pihak ketiga yang menyelenggarakan insfrastruktur Data Center. Tier ini menjadi patokan untuk membandingkan kualitas kinerja dari infrastruktur data center dengan Data Center lain. Uptime institute adalah pendiri sekaligus pencetus dan menjadi rujukan untuk sertifikasi data center.
Tingkatan Tier Dalam Data Center
- Tier 1 – Basic Capacity
Tier 1 merupakan standar Data Center dengan jalur distribusi non-redundant, Artinya Data Center tier 1 hanya di layani oleh 1 jalur distribusi dan 1 uplink per-server . Data center tier 1 kebanyakan dimiliki oleh perusahaan yang memiliki data center sendiri. Tingkat uptime / dalam setahun dibatasi 99.671% atau sekitar 28,8 jam dalam satu tahun.
2. Tier 2 – Redudant Capacity
Sama dengan Tier 1, hanya saja yang membedakan semuanya sudah memiliki sumber daya cadangan ( redundant ). Data center tier dua harus memiliki UPS, generator cadangan dan raised floor untuk pendinginan. Tingkat uptime server tier 2 dibatasi 99,741% atau sekitar 22 jam dalam satu tahun.
Jika terjadi gangguan, tier 2 harus dilakukan shutdown sampai proses selesai.
3. Tier 3 – Concurrently maintainable
Tier 3 memiliki sistem backup dan redundansi yang lebih baik dan downtime dapat terjadi hanya untuk perawatan sistem yang sangat penting. Tier 3 memiliki beberapa jalur daya dan sistem pendingin yang umumnya terpisah. Dan tingkat uptime server juga dibatasi maksimal 99,982% atau sekitar 1,5 jam dalam satu tahun.
Untuk tier 3 keatas, saat terjadi maintenance atau penggantian komponen tidak perlu dilakukan shutdown.
4. Tier 4 – Fault Tolerant
Tier 4 data center merupakan level tier tertinggi dengan uptime server minimal 30 menit dalam satu tahun atau uptime server 99,995%
Tier 4 memiliki sistem backup dan redundansi yang paling andal, dan downtime sangat jarang terjadi. memiliki beberapa jalur daya dan sistem pendingin yang terpisah, serta sumber daya yang dapat dipulihkan secara otomatis jika terjadi masalah. Serta tingkat keamanannya lebih tinggi karena dipantau 24 jam sehingga aman dari gangguan teknis dan non-teknis.
Sumber : https://www.idetechno.co.id/blog/Mengenal-Tier-Data-Center-serta-tingkatanya?70
Comments
Post a Comment