Antisipasi Pegasus, Pakar Siber Sarankan Pejabat Negara Tak Pakai WhatsApp


 Masyarakat dihebohkan dengan isu masuknya alat sadap Pegasus NSO ke Indonesia. Pakar keamanan siber, Pratama Dahlian menyebut salah satu langkah antisipasi agar data negara tidak bocor adalah menghindari penggunaan aplikasi WhatsApp. Terutama bagi pejabat tinggi seperti presiden dan menteri.

"Karena NSO ini adalah salah satu malware yang masuknya menggunakan celah keamanan di WhatsApp," kata pakar keamanan siber, Pratama Dahlian.

"Presiden dan menteri harus ada handhone khusus," lanjutnya. 

Ia juga mengatakan, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) perlu mengecek handphone pejabat negara dan memastikan keamanannya. Hal itu guna menghindari eksploitasi data yang akan merugikan negara.

"Ini harus diwaspadai oleh para pejabat karena begitu ter-install malware ini semua handphone, komunikasi, dan aktivitas di device tersebut bisa dimonitor dari jarak jauh," ujar Pratama.

Isu masuknya alat sadap Pegasus NSO ke Indonesia diungkap oleh Konsorsium Indonesialeaks. Salah satu temuannya adalah dugaan penggunaan Pegasus oleh tim sukses salah satu capres yang berkontestasi dalam Pemilu 2019 untuk menyadap lawan politik.

Comments