Dalam beberapa tahun terakhir, sektor keuangan syariah telah mengalami pertumbuhan pesat, memberikan alternatif yang etis untuk kegiatan keuangan konvensional yang mematuhi prinsip-prinsip Islam. Namun demikian, serangan dunia maya menghadirkan bahaya yang signifikan bagi sistem keuangan Islam, seperti yang mereka lakukan terhadap perbankan konvensional.
Perkembangan teknologi memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan dalam bidang keuangan. teknologi digital dalam perkembangan bisnis merupakan salah satu peluang besar sekaligus tantangan yang dihadapi oleh lembaga keuangan. Menjadi peluang besar karena teknologi digital mampu menghadirkan efektivitas dan efisiensi layanan, menjadi tantangan karena dibutuhkan kerja keras dan modal besar dalam membangun layanan berbasis digital di sebuah lembaga keuangan syariah. Terutama yang terkait dengan kesiapan sumber daya manusia dan komponen lainnya yang dibutuhkan(Kurniawan & Solihin, 2022).
Dengan berbagai kemudahan yang teknologi berikan kepada sistem keuangan syariah tidak terlepas dari berbagai tantangan yang setimpal pula seperti ancaman siber. ancaman siber semakin meningkat setiap harinya, bukan hanya di beberapa negara tetapi hampir seluruh dunia merasakan dampak dari adanya ancaman ini.
Ancaman siber merupakan suatu tindakan kejahatan yang merusak, memanipulasi, dan mencuri suatu informasi penting dari sebuah aplikasi atau website yang menyebabkan masalah serius terhadap keamanan jaringan, database, atau sistem komputer(Parulian et al., 2021).
Sistem keuangan Islam menghadapi ancaman yang semakin besar dari serangan siber seiring dengan kemajuan teknologi yang terus berlanjut. Penyerang dunia maya dapat mengeksploitasi berbagai kerentanan, termasuk yang terkait dengan kecerobohan manusia seperti phishing dan email palsu yang dapat mengarah pada pelepasan informasi rahasia. Bersamaan dengan ini, kurangnya infrastruktur TIK yang tepat dan kurangnya kesadaran akan ancaman dunia maya berkontribusi pada kerentanan sistem keuangan Islam terhadap serangan. Selain itu, menurut(Hartono, 2023), terutama pada sektor perbankan online dan Internet of Things (IoT). serangan siber juga terkait dengan kegiatan pencucian uang, yang memerlukan upaya perlindungan keamanan sistem secara keseluruhan.
Berbagai serangan siber terhadap sistem keuangan syariah memberikan dampak yang sangat merugikan. serangan siber dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan, melanggar privasi nasabah, dan merusak reputasi institusi keuangan syariah. Selain itu, serangan siber juga dapat mengancam keamanan data dan informasi pribadi nasabah, seperti terjadinya kebocoran data nomor HP anggota yang dimanfaatkan oleh pihak luar. Oleh karena itu, lembaga keuangan perlu memperkuat manajemen risiko dalam pemanfaatan layanan digital untuk mengantisipasi ancaman serangan siber(Kurniawan & Solihin, 2022).
Berbagai ancaman siber yang terjadi di Indonesia, di antaranya sebagai berikut ini.
1. Denial Of Service Attack
Ancaman siber yang pertama adalah Denial Of Service (DoS) Attack yaitu suatu serangan yang memberhentikan layanan sementara maupun permanen pada sebuah server website atau aplikasi dengan cara menggunakan botnet yang dijalankan secara bersamaan dalam satu waktu, membanjiri permintaan request server agar tidak dapat terhubung, membanjiri pesan ICMP pada server dengan mengirim paket-paket yang sudah rusak oleh sang attacker, serangan ini dapat menyebabkan kerugian bagi client atau user tidak dapat mengakses sebuah website atau aplikasi yang dituju.
2. Pencurian Data
Ancaman siber yang kedua adalah pencurian data dan informasi pribadi melalui internet, maraknya kasus tindak kejahatan ini sering terjadi karena lemahnya aturan yang berlaku dalam melindungi data pribadi.
3. Phising
Ancaman siber yang ketiga adalah beredarnya situs palsu atau phising yang bertebaran di internet. Phising merupakan tindakan kejahatan media sosial, dengan merekayasa atau mengelabui isi konten dari suatu website atau aplikasi, sesuai dengan yang aslinya, faktor dari terjadinya kejahatan ini adalah untuk meraup keuntungan pribadi secara ilegal.
Oleh sebab itu, perlu adanya Upaya pencegahan untuk meminimalkan dampak dan melindungi sistem keuangan syariah dari serangan dunia maya ini.
Berikut adalah lima langkah penanggulangan yang efektif untuk melawan ancaman serangan siber terhadap lembaga keuangan syariah:
1. Analisis risiko dan pengembangan kebijakan keamanan.
Lembaga keuangan syariah harus melakukan penilaian risiko menyeluruh untuk mengidentifikasi potensi ancaman dan kerentanan dalam sistem keamanan mereka. Berdasarkan hasil evaluasi, lembaga tersebut harus mengembangkan kebijakan keamanan yang komprehensif dan efektif yang mencakup kebijakan kata sandi yang kuat, kebijakan akses jaringan yang dibatasi, dan kebijakan privasi yang sensitif.
2. Kesadaran dan pelatihan karyawan
Karyawan lembaga keuangan Syariah harus dilatih secara teratur tentang keamanan informasi dan ancaman serangan dunia maya. dapat membantu mencegah serangan dunia maya karena kecerobohan atau kelalaian pengguna.
3. Melindungi infrastruktur TI
Lembaga keuangan Islam harus melindungi infrastruktur TI mereka menggunakan solusi keamanan informasi terkini. Ini termasuk menggunakan firewall yang diperbarui secara berkala, sistem deteksi intrusi (IDS), dan perangkat lunak keamanan.
4. Pemantauan dan deteksi dini
Lembaga keuangan syariah harus membekali diri dengan sistem pemantauan dan deteksi dini yang canggih untuk mendeteksi serangan siber segera setelah terjadi. Dengan terus memantau aktivitas jaringan dan sistem, agensi dapat mengidentifikasi tanda-tanda awal serangan dan mengambil tindakan cepat untuk meminimalkan dampaknya.
5. Pemulihan bencana dan pengujian keamanan
Lembaga keuangan Syariah harus memiliki pemulihan bencana yang komprehensif untuk memerangi serangan dunia maya dan memulihkan sistem jika terjadi pelanggaran keamanan.
Dengan menerapkan penanggulangan yang efektif ini, lembaga keuangan Islam dapat mengurangi risiko serangan dunia maya dan melindungi informasi, keuangan, dan reputasi sensitif mereka. Penting untuk selalu memantau dan memperbarui sistem keamanan sejalan dengan perkembangan teknologi dan ancaman siber yang terus berkembang.
Oleh karena itu dapat di simpulkan bahwa Ancaman serangan siber terhadap sistem keuangan syariah semakin meningkat dan beragam. Dengan penanggulangan yang efektif, sistem keuangan Islam dapat memperkuat pertahanannya terhadap serangan dunia maya dan melindungi stabilitas dan keamanan operasinya. Kesadaran akan kerentanan yang ada dan penanggulangan yang tepat adalah kunci untuk menjaga keamanan sistem keuangan Islam di era digital yang terus berkembang seperti saat ini.
Comments
Post a Comment