Jakarta: Peningkatan keamanan siber dinilai mendesak untuk mencegah ancaman. Sebab, isu keamanan siber masih menjadi yang utama, khususnya bagi organisasi dan perusahaan.
Hal tersebut diungkap Erikman dalam webinar terkait kemanan siber. Dia menegaskan peringkat perlindungan siber di Indonesia meningkat dalam National Cyber Security Indeks (NCSI), dengan skor 63,64 dari skala 100.
"Meningkat 24,68 poin dari skor tahun sebelumnya yang hanya mencapai
38,96 pada 2022. Hal ini menjadikan Indonesia pada 2023 naik ke
peringkat 49 dari 176 negara dari yang sebelumnya peringkat 83 pada
2022," kata dia.
Menurut Erikman, ada 3 poin penting terkait peningkatan keamanan siber.
Pertama, yakni ‘crown jewel’ yang perlu dilindungi dalam suatu
organisasi.
Kedua, membangun ketahanan siber melalui pembangunan tata kelola dan
strategi keamanan siber yang kuat. Tata kelola melibatkan pembentukan
struktur, kebijakan, dan prosedur yang jelas yang menetapkan tanggung
jawab, mengelola risiko, dan memastikan kepatuhan dengan hukum dan
standar yang relevan.
"Strategi mengacu pada rencana menyeluruh yang menyelaraskan inisiatif
keamanan siber dengan tujuan bisnis, mencakup manajemen aset, penilaian
risiko, respons insiden, dan perencanaan pemulihan," kata dia.
Ketiga adalah memastikan kepercayaan digital (digital trust). Erikman
mengatakan keamanan siber adalah elemen penting dari kepercayaan
digital, yang pada gilirannya penting untuk kesuksesan jangka panjang
dan kelangsungan hidup bisnis di era digital.
"Harus memprioritaskan keamanan siber untuk melindungi dari ancaman,
memastikan kepatuhan dengan regulasi, dan membangun kepercayaan yang
diperlukan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan keunggulan
bersaing," kata dia.
Erikman mengatakan kebutuhan keamanan siber semakin tinggi. Mengingat,
ada masa transisi UU Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) di Indonesia
yang akan berlaku penuh pada Oktober 2024.
Aspek keamanan siber, kata dia, menjadi krusial untuk melindungi data
pribadi dari ancaman digital. Kekuatan keamanan siber tidak hanya
diperlukan untuk mencegah pelanggaran data, tetapi juga untuk memastikan
kepatuhan terhadap regulasi baru yang mungkin lebih ketat.
"Oleh karena itu, investasi dan upaya dalam keamanan siber perlu
diprioritaskan untuk memenuhi kewajiban perlindungan data," kata dia.
sumber : https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/8N0O2AMK-cegah-ancaman-peningkatan-kemanan-siber-dinilai-mendesak
Comments
Post a Comment