Ikut AS-Inggris, Selandia Baru Tuduh China Lakukan Serangan Siber


Bloomberg, Selandia Baru, bergabung dengan AS dan Inggris, menuduh China melakukan serangan siber yang menargetkan lembaga demokrasi, termasuk parlemen mereka yang diretas pada 2021.

Badan Keamanan Komunikasi Pemerintah (Government Communications Security Bureau/GCSB) Selandia Baru telah menghubungkan antara aktor yang didukung negara Republik Rakyat China (RRC) dengan aktivitas peretasan yang menargetkan entitas parlemen, menurut pernyataan Menteri GCSB, Judith Collins, pada Selasa (26/03/2024) di Wellington.

"Pusat Keamanan Siber Nasional (National Cyber Security Centre/NCSC) dari GCSB menyelesaikan penilaian teknis yang kuat setelah terjadi pelanggaran di Kantor Penasihat Parlemen dan Layanan Parlemen pada tahun 2021," kata Collins. "Aktivitas ini dikaitkan dengan kelompok yang didukung negara RRC yang dikenal sebagai APT40. Untungnya, dalam kasus ini, NCSC bekerja sama dengan organisasi yang terkena dampak untuk menahan aktivitas tersebut dan menyingkirkan aktor tersebut segera setelah mereka berhasil mengakses jaringan."

Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) dan Inggris menuduh peretas China yang didukung negara tersebut menargetkan politisi, perusahaan, dan pembangkang selama bertahun-tahun, serta mencuri banyak data pemilih Inggris. Ini merupakan pengungkapan terbaru dari serangan siber yang dikaitkan Washington dan sekutunya dengan pemerintahan Presiden Xi Jinping. Baik AS maupun Inggris mengumumkan sanksi terhadap dua individu serta sebuah perusahaan di Wuhan, China.

Dengan ikut mengecam China, Selandia Baru berisiko membuat marah mitra dagang terbesarnya, tetapi pemerintahan baru berhaluan kanan-tengah tampaknya semakin dekat dengan mitranya dari Barat. Australia juga mengeluarkan pernyataan pada Selasa yang menyatakan keprihatinan serius tentang aktivitas siber berbahaya oleh aktor yang didukung China di Inggris, tetapi mengatakan bahwa lembaga mereka tidak terkena dampak.

Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Winston Peters, mengatakan dia telah memerintahkan pejabat senior berbicara dengan Duta Besar China "untuk menjelaskan posisi kami dan menyampaikan keprihatinan kami."

"Campur tangan asing seperti ini tidak dapat diterima, dan kami mendesak China untuk menahan diri dari aktivitas semacam itu di masa depan," katanya.

China membantah klaim tersebut. Dalam pernyataan yang diposting di situs webnya, Kedutaan Besar China di Selandia Baru mengatakan mereka dengan tegas menolak "tuduhan tak berdasar dan tidak bertanggung jawab" tersebut dan menyatakan "ketidakpuasan yang kuat dan penolakan tegas" terhadap otoritas terkait di Selandia Baru.

"China siap bekerja sama dengan Selandia Baru untuk lebih memperdalam dan memperluas hubungan kami atas dasar saling menghormati," kata kedutaan itu. "Kami berharap pihak Selandia Baru dapat bekerja ke arah yang sama dengan kami untuk menangani perbedaan kami dengan dialog dan komunikasi yang konstruktif alih-alih diplomasi megaphone."

sumber :  https://www.bloombergtechnoz.com/detail-news/33587/ikut-as-inggris-selandia-baru-tuduh-china-lakukan-serangan-siber

 

Comments