Situs Pemda Kena Deface dengan Pesan Anti FPI, Pengamat: Bukan Hal Sulit Baca artikel detikinet


Jakarta -

Semalam, Selasa (16/12/2020), 10 situs milik dinas pemkab dan pemkot terkena serangan siber dalam bentuk deface dan membawa pesan anti Habib Rizieq dan FPI. Menurut pengamat, defacing ini bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan.

"Sebenarnya untuk meretas situs bukan sesuatu yang sulit dan dengan memindai celah keamanan akan muncul situs-situs yang memiliki celah keamanan," ujar Alfons Tanujaya, pengamat keamanan siber dari Vaksincom kepada detikINET.

Menurutnya, bahkan ada komunitas hacker yang secara rutin mencari dan memindai celah keamanan di situs-situs, kemudian hasilnya dibagikan di komunitas tersebut.

Khusus untuk kasus 10 situs milik dinas pemkab dan pemkot tersebut, menurut Alfons dilakukan lewat celah keamanan dari Wordpress, yaitu celah smtp-plugin yang memang baru ditemukan pada Desember ini.

"Karena celah keamanannya baru maka banyak situs wordpress yang belum sempat menambal sehingga peretas bisa mengeksploitasi celah keamanan tersebut," jelasnya.

"Celah keamanan tersebut memungkinkan pengambilalihan akun admin sehingga memungkinkan deface," tambah Alfons.
Apa motifnya?

Saat ada yang melakukan defacing, atau mengubah tampilan sebuah situs, menurut Alfons ada beberapa motif dari si pelaku. Untuk kasus ini, kemungkinan motifnya adalah untuk menyampaikan pesan.

Namun ia menyayangkan cara penyampaian pesannya, yang dilakukan dengan tindakan melanggar hukum. Yaitu dengan mengubah situs milik pemerintah. Cara seperti ini menurutnya harus dihindari.
Baca juga:
Vaksin Corona Diserang Hacker, Kominfo Bentengi Pertahanan

"Sebaiknya hal seperti ini dihindari karena kalau nanti semua pihak mengirimkan pesan dengan cara meretas situs, lama-lama bisa habis situs diretas hanya karena ingin menyampaikan pesan," pungkasnya.

Motif lain yang biasanya dilakukan pelaku deface adalah untuk memamerkan kemampuannya. Atau ada juga motif deface yang lain, yang dilakukan saat 'perang cyber'. Jika ini motifnya, maka situs yang diserang adalah situs negara yang menjadi musuh.

sumber : https://inet.detik.com/security/d-5296833/situs-pemda-kena-deface-dengan-pesan-anti-fpi-pengamat-bukan-hal-sulit



Jakarta -

Semalam, Selasa (16/12/2020), 10 situs milik dinas pemkab dan pemkot terkena serangan siber dalam bentuk deface dan membawa pesan anti Habib Rizieq dan FPI. Menurut pengamat, defacing ini bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan.

"Sebenarnya untuk meretas situs bukan sesuatu yang sulit dan dengan memindai celah keamanan akan muncul situs-situs yang memiliki celah keamanan," ujar Alfons Tanujaya, pengamat keamanan siber dari Vaksincom kepada detikINET.

Menurutnya, bahkan ada komunitas hacker yang secara rutin mencari dan memindai celah keamanan di situs-situs, kemudian hasilnya dibagikan di komunitas tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga:
10 Website Pemda Diretas Bawa Pesan Anti Habib Rizieq dan FPI

Khusus untuk kasus 10 situs milik dinas pemkab dan pemkot tersebut, menurut Alfons dilakukan lewat celah keamanan dari Wordpress, yaitu celah smtp-plugin yang memang baru ditemukan pada Desember ini.

"Karena celah keamanannya baru maka banyak situs wordpress yang belum sempat menambal sehingga peretas bisa mengeksploitasi celah keamanan tersebut," jelasnya.

"Celah keamanan tersebut memungkinkan pengambilalihan akun admin sehingga memungkinkan deface," tambah Alfons.
Apa motifnya?

Saat ada yang melakukan defacing, atau mengubah tampilan sebuah situs, menurut Alfons ada beberapa motif dari si pelaku. Untuk kasus ini, kemungkinan motifnya adalah untuk menyampaikan pesan.

Namun ia menyayangkan cara penyampaian pesannya, yang dilakukan dengan tindakan melanggar hukum. Yaitu dengan mengubah situs milik pemerintah. Cara seperti ini menurutnya harus dihindari.
Baca juga:
Vaksin Corona Diserang Hacker, Kominfo Bentengi Pertahanan

"Sebaiknya hal seperti ini dihindari karena kalau nanti semua pihak mengirimkan pesan dengan cara meretas situs, lama-lama bisa habis situs diretas hanya karena ingin menyampaikan pesan," pungkasnya.

Motif lain yang biasanya dilakukan pelaku deface adalah untuk memamerkan kemampuannya. Atau ada juga motif deface yang lain, yang dilakukan saat 'perang cyber'. Jika ini motifnya, maka situs yang diserang adalah situs negara yang menjadi musuh.


Baca artikel detikinet, "Situs Pemda Kena Deface dengan Pesan Anti FPI, Pengamat: Bukan Hal Sulit" selengkapnya https://inet.detik.com/security/d-5296833/situs-pemda-kena-deface-dengan-pesan-anti-fpi-pengamat-bukan-hal-sulit.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Comments