Transformasi Pertahanan Indonesia dalam Penanganan Kejahatan Cyber


 Di era digital ini, kejahatan cyber bukan lagi ancaman yang bisa dianggap remeh. Dengan kemajuan teknologi, para pelaku kejahatan cyber semakin canggih dalam menjalankan aksinya, meninggalkan jejak-jejak digital yang sulit terlacak. masa pandemi lalu adalah puncaknya yang mana hacker yang terus mencoba menyerobot masuk ke keamanan sistem di perusahaan, karena tingginya penggunaan internet di mana hampir semua orang bekerja dari rumah.

Dikutip dari BSSN, serangan paling banyak diterima di bulan Maret 2020, hingga mencapai 22 serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi COVID-19, serangan tersebut dengan berbagai jenis serangan diantaranya Trojan HawkEye Reborn, Blackwater malware, BlackNET RAT, DanaBot Banking Trojan, Spynote RAT, ransomware Netwalker, Cerberus Banking Trojan, malware Ursnif, Adobot Spyware, Trojan Downloader Metasploit, Projectspy Spyware, Anubis Banking Trojan, Adware, Hidden Ad (Android), AhMyth Spyware, Metasploit, Xerxes Bot, dan Covid19 Tracker Apps. ( Budi, Eko 2021 ). Indonesia, sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan digital yang pesat, tentu tidak luput dari incaran para cyber criminal. Namun, bagaimana sistem pertahanan Indonesia menanggapi serangan cyber ini?
Peningkatan Kapasitas Cyber Defense

Dalam upaya menghadapi ancaman kejahatan cyber yang semakin kompleks, Indonesia telah mengambil langkah strategis dengan meningkatkan kapasitas cyber defense. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap perkembangan teknologi yang pesat dan ancaman keamanan siber yang terus berkembang.

Salah satu bentuk nyata dari peningkatan kapasitas cyber defense adalah pembentukan Indonesian Cyber Security Incident Response Team (ID-CSIRT). ID-CSIRT merupakan tim khusus yang bertugas untuk memantau, menganalisis, dan merespons setiap ancaman cyber yang terjadi.

Dengan adanya ID-CSIRT, Indonesia memiliki tim yang siap bertindak cepat dan efektif dalam menghadapi serangan cyber. kemudian melalui Peningkatan kapasitas cyber defense juga meliputi pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang keamanan siber.

Melalui program pelatihan yang intensif, para ahli keamanan siber Indonesia dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan terkini untuk menghadapi berbagai jenis serangan cyber.

Pengembangan SDM ini tidak hanya terbatas pada aspek teknis, tetapi juga mencakup pemahaman tentang aspek hukum dan etika dalam dunia cyber. kemudian sebagai upaya peningkatan SDM melalui lembaga pendidikan yang mencetak generasi bangsa, Negara menghadirkan fakultas Teknik militer dan prodi rekayasa pertahanan siber di Universitas Pertahanan RI di bawah binaan Kementerian Pertahanan. hal ini bentuk tindak serius negara terhadap peningkatan kapasitas pertahanan siber.

Peningkatan kapasitas cyber defense juga didukung oleh investasi dalam teknologi keamanan yang canggih. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengalokasikan anggaran yang cukup untuk pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak keamanan siber terbaru. Teknologi seperti firewall canggih, sistem deteksi intrusi, dan alat analisis forensik digital menjadi bagian penting dari infrastruktur keamanan siber Indonesia.

Selain itu, peningkatan kapasitas cyber defense juga melibatkan kerjasama dengan sektor swasta, khususnya perusahaan teknologi dan keamanan siber. Kolaborasi ini memungkinkan pertukaran pengetahuan dan teknologi antara pemerintah dan sektor swasta, yang berperan penting dalam memperkuat sistem keamanan siber nasional.

Baca juga: BSSN gaet swasta jalin kemitraan perangi kejahatan siber di Indonesia
Partisipasi dalam Forum Internasional

Indonesia juga aktif berpartisipasi dalam forum dan organisasi internasional yang berkaitan dengan keamanan siber seperti World Summit on Information Society (WSIS) yang merupakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang membahas masalah-masalah masyarakat berbasis informasi. Melalui partisipasi ini, Indonesia dapat memperoleh wawasan tentang tren dan praktik terbaik dalam keamanan siber dari seluruh dunia. Hal ini membantu Indonesia untuk terus memperbarui dan meningkatkan strategi cyber defense-nya agar tetap relevan dengan perkembangan global.
Kerjasama Internasional

Dalam menghadapi ancaman cyber yang tidak mengenal batas, Indonesia juga aktif menjalin kerjasama internasional. Melalui kerjasama dengan negara-negara lain dan organisasi internasional, Indonesia berbagi informasi dan strategi dalam menanggulangi kejahatan cyber. Kerjasama ini menjadi kunci penting dalam memperkuat sistem pertahanan cyber nasional. seperti halnya Kerjasama antara Indonesia dan Pemeritah Kerajaan Inggris dalam bidang keamanan siber merupakan suatu kerjasama yang baru terlaksana.

Kerjasama dalam bidang keamanan siber ini diinisiasi langsung oleh Pemerintah Kerajaan Inggris ke Badan Sandi dan Siber Negara Indonesia pada bulan Agustus 2018. Untuk menyepakati dan mengukuhkan kerjasama dalam bidang keamanan siber, maka pada 14 Agustus 2018 penandatanganan Memorandum Saling Pengertian Antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Inggris dalam bidang keamanan siber pada 14 Agustus 2018. hal ini bertujuan untuk Penguatan pemahaman dan keterampilan keamanan siber di bidang pendidikan, Memperkuat kerjasama Pertahanan Siber di sektor pemerintahan, Meningkatkan keamanan siber infrastruktur kritis Indonesia ( Romauly W, Monica; 2020 )
Penguatan Regulasi

Selain itu, Indonesia juga terus memperkuat regulasi terkait keamanan cyber. Hal ini dilakukan melalui revisi undang-undang dan peraturan yang mengatur tentang keamanan informasi dan transaksi elektronik. Penguatan regulasi ini bertujuan untuk memberikan landasan hukum yang kuat dalam penanganan kejahatan cyber.
Edukasi dan Kesadaran Publik

Pemerintah Indonesia juga menyadari pentingnya edukasi dan peningkatan kesadaran publik tentang keamanan cyber. Melalui berbagai program dan kampanye, masyarakat diajak untuk lebih waspada dan proaktif dalam melindungi informasi pribadi dan data sensitif mereka dari serangan cyber. BSSN ( Badan Siber dan Sandi Negara ) sering menginformasikan dan memberikan wawasan kepada publik memalui laman webnya agar masyarakat teredukasi tentang pentingnya keamanan siber demi keamanan bersama sehingga meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat.
Pengembangan Teknologi Keamanan Cyber

Akhirnya, pengembangan teknologi keamanan cyber menjadi salah satu fokus utama dalam transformasi pertahanan Indonesia. Investasi dalam teknologi canggih seperti artificial intelligence, machine learning, dan blockchain diharapkan dapat meningkatkan kemampuan deteksi dan respons terhadap ancaman cyber.
Kesimpulan

Transformasi pertahanan dalam penanganan kejahatan cyber di Indonesia adalah proses yang terus berlangsung. Melalui peningkatan kapasitas cyber defense, kerjasama internasional, penguatan regulasi, edukasi publik, dan pengembangan teknologi, Indonesia berupaya untuk menginformasi dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap sistem pertahanan nasional. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan Indonesia dapat semakin tangguh dalam menghadapi serangan cyber dan melindungi kedaulatan digitalnya.
Referensi

Romauly Weu, Monica 2020; Kerjasama Pemerintah Indonesia Dan Pemerintah Kerajaan Inggris Dalam Bidang Keamanan Siber Global Political Studies Journal Volume 4 Nomor 2 Edisi Oktober 2020

Eko Budi , Dwi Wira , Ardian Infantono, 2021; Strategi Penguatan Cyber Security Guna Mewujudkan Keamanan Nasional di Era Society 5.0. Prosiding Seminar Nasional Sains Teknologi dan Inovasi Indonesia. Akademi Angkatan Udara | Yogyakarta, 24-25 November 2021. hlm. 223-234

sumber : https://www.kompasiana.com/muhammadsuryabhaskara/6609f92ede948f246b0493e5/transformasi-pertahanan-indonesia-dalam-penanganan-kejahatan-cyber?page=2&page_images=1

Comments