Direktur FBI Christopher Wray menyatakan bahwa selompok hacker yang dikenal sebagai Volt Typhoon sudah memiliki akses ke beberapa perusahaan AS di bidang telekomunikasi, energi, air bersih, dan bidang lainnya.
"China mengembangkan kemampuan untuk memporak-porandakan infrastruktur penting [AS] kapanpun mereka mau," kata Wray dalam acara 2024 Vanderbilt Summit on Modern Conflict and Emerging Threats seperti dikutip dari Reuters, Jumat (19/4/2024). "Rencana mereka adalah menghantam infrastruktur sipil untuk memicu kepanikan."
Dia belum bisa memastikan hubungan antara aktivitas siber China dengan upaya negara tersebut dalam mencegah AS terlalu banyak ikut campur dalam masalah Taiwan.
China mengakui Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan siap menggunakan kekuatan militer untuk menguasai pulau yang memiliki pemerintahan sendiri tersebut.
Kementerian Luar Negeri China sendiri membantah keterkaitan geng hacker Volt Typhoon dengan pemerintah China.
"Beberapa pihak di AS memanfaatkan pelacakan asal usul serangan siber sebagai alat untuk menuduh China dan menggunakan isu ini sebagai kepentingan politik, mengklaim AS adalah korban padahal sebaliknya," kata juru bicara Kemenlu China.
Wray mengatakan bahwa hacker China menggunakan botnet (sejumlah komputer dan server yang sudah diambil alih dan berlokasi di penjuru dunia) untuk menyembunyikan lokasi mereka sebenarnya. Identitas mereka sebelumnya sudah diungkap oleh perusahaan teknologi seperti Microsoft dan Google.
sumber : https://www.cnbcindonesia.com/tech/20240419080027-37-531532/fbi-ungkap-as-bakal-kacau-diserbu-hacker-china-tinggal-tunggu-waktu
Comments
Post a Comment