Identitas Digital Diprediksi Makin Marak Dpakai dalam 5 Tahun ke Depan


Identitas digital (mobile ID) diprediksi akan semakin banyak digunakan beragam bisnis pada 5 (lima) tahun ke depan.

Hal itu berdasarkan hasil laporan terbaru perusahaan penyedia solusi identitas, HID, yang bertajuk "Laporan Industri Keamanan dan Identitas 2024".

Laporan tersebut disusun berdasarkan survei yang mengumpulkan tanggapan lebih dari 2.600 responden.

Responden tersebut termasuk ribuan pengguna HID dan mitra industri (installer, integrator, juga produsen peralatan terkait) selama 5 tahun berturut-turut dari berbagai negara.

Survei HID mengumpulkan pendapat mereka untuk selanjutnya menentukan tren yang akan terjadi di tahun mendatang. Survei terakhir dan terbaru telah diadakan pada Q4-2023.

Laporan tersebut menghasilkan 6 (enam) tren dalam membentuk industri identitas digital beserta faktor pendukung, tantangan, dan game changer utamanya.

Prabhuraj Patil, Commercial Director, Physical Access Control Solutions, ASEAN & India Subcontinent HID mengatakan, “Di pasar Indonesia, kami telah memperhatikan beberapa tren yang cukup menonjol, termasuk identitas digital yang secara bertahap makin diterima masyarakat. Hal ini didukung koneksi selular dan penetrasi internet yang lebih tinggi dibandingkan jumlah penduduknya.“

“Selain itu, gaya hidup masyarakat pun banyak memanfaatkan media digital dan juga dalam transaksi sehari-hari sehingga mendorong penggunaan identitas digital. Potensi penggunaan identitas digital sebagai bagian dari solusi kontrol akses fisik bisa dikatakan relatif signifikan di Indonesia namun memerlukan waktu bagi para manajer industri keamanan untuk memahami bahwa sistem ini lebih aman dan nyaman dibandingkan sistem mereka saat ini,” sambungnya.

Seiring dengan penggunaan perangkat seluler di mana-mana, momentum pemanfaatan identitas digital pun terus berkembang.

“Otentikasi identitas digital dapat mengidentifikasi pengguna ponsel secara aman dan dapat diandalkan melalui pengalaman pengguna yang sudah disederhanakan sehingga mengurangi gesekan pengguna tanpa mengorbankan keamanan mereka,” dikutip Mobile Technology Alliance.

“Aplikasi pembayaran, pengelolaan identitas oleh pemerintah, dan kontrol akses bisa dikatakan menjadi permulaan dari daftar panjang layanan yang disederhanakan secara aman melalui otentikasi identitas selular.”

Survei HID menemukan bahwa dua pertiga organisasi (64%) sudah menerapkan identitas digital pada tingkat tertentu dan jumlah tersebut akan meningkat menjadi 79% dalam 5 (lima) tahun ke depan.

Sebanyak 94% mitra industri mengaku lebih agresif untuk menerapkan identitas digital dalam lingkup perusahaan mereka.

Meskipun adaptasi identitas digital meningkat, diketahui bahwa kebutuhan akan identitas fisik dalam bentuk kartu masih dibutuhkan di beberapa sektor.

Sebanyak 46% end-user mengaku memerlukan foto pada kartu identitas fisik. Sementara itu, 59% mitra industri melaporkan bahwa pelanggan mereka juga masih membutuhkan hal yang sama.

Kondisi ini cenderung terjadi pada beberapa sektor tertentu, seperti: pemerintahan (25%), layanan kesehatan (27%), transportasi (29%), dan perhotelan (26%).

Industri-industri tersebut membutuhkan interkasi tatap muka dan memiliki syarat keamanan ketat yang sangat penting untuk mencocokkan tanda pengenal setiap individu.

Dapat dibayangkan jika wajah dokter atau pilot sebuah maskapai penerbangan tidak sesuai dengan tanda pengenal mereka.

Di sisi lain, beberapa lini bisnis justru makin tertarik untuk menerapkan identitas digital karena manfaatnya lebih baik bagi industri mereka.

Dari seluruh responden, 59% mengaku identitas digital lebih memberikan kenyamanan bagi penggunanya, 45% memuji kenyamanan tambahan yang diberikan, dan 35% mengatakan bahwa fitur ini memberikan kenyamanan lebih bagi administrator.

“Nilai lebih yang diperoleh dari otentikasi identitas digital merupakan kombinasi kuat antara kenyamanan bagi para pengguna dan peningkatan data yang tersedia di perangkat pintar,” ujar narasumber dari Mobile Technology Alliance.

Para pengguna tidak perlu bersusah payah lagi menyimpan beragam identitas, berhadapan dengan perangkat seluler yang berada di luar jangkauan, dan berkomunikasi dengan admin yang menghabiskan waktu ketika kehilangan identitas fisiknya.

Perangkat identitas digital dipercaya hanya memiliki kemungkinan kecil untuk hilang, dibandingkan kredensial fisik yang bersifat konvensional.

Ketika tren yang diidentifikasi pada survei sebelumnya menjadi gaya hidup sehari-hari, misalnya adaptasi keamanan identitas saat bekerja dengan sistem hybrid (sebagian dari rumah, sebagian di kantor), maka teknologi teranyar juga memberikan pilihan baru bagi para profesional industri keamanan untuk memerangi tantangan yang terus berubah.

“Di HID, kami selalu menyarankan para pelanggan untuk segera menggunakan teknologi terbaru guna melindungi aset identitas dari segala ancaman yang mungkin muncul. Jangan cepat berpuas diri; solusi yang sudah diterapkan mungkin tidak cukup untuk melawan tantangan digital yang terus berkembang. Tetap waspada, proaktif beradaptasi, dan terus jaga penggunaan teknologi digital Anda. Kami berkomitmen untuk selalu siap membantu para klien dalam mempertimbangkan strategi mereka dalam melindungi identitas mereka,” ujar Prabhuraj Patil.

sumber : https://infokomputer.grid.id/read/124075251/identitas-digital-diprediksi-makin-marak-dpakai-dalam-5-tahun-ke-depan?page=2

 

 

Comments