400 Juta Serangan Siber Intai Transformasi Digital

 

Jakarta, Beritasatu.com - Ada sekitar 400 juta serangan siber di Indonesia di tengah pesatnya transformasi digital sehingga diperlukan protokol baku bagi pemerintah dan sektor swasta.

"Laporan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) 2023 saja, ada 400 juta jumlah serangan siber," kata Joseph Lumban Gaol, presiden direktur PT Itsec Asia Tbk (CYBR), emiten di bidang keamanan siber dalam paparan publik perseroan sesuai rapat umum pemegang sahan tahunan (RUPS) di Midplaza, Jakarta, Kamis (30/5/2024).

Dia mengatakan transformasi digital di Indonesia sebuah keharusan di tengah perkembangan teknologi. "Bukan lagi booming, tetapi kita sudah dipaksa dengan itu, ekonomi digital jadi motor pertumbuhan. Artinya, kerentanan (serangan siber) makin tinggi," kata Joseph.

Dia mengatakan hampir semua device-device di publik, sangat kritikal terkena serangan siber. "Begitu terpapar dengan internet, itu menjadi jalan masuk hacker," kata dia.

Joseph megatakan siber security ada tiga komponen utama, yakni pertama, SDM dan talenta. "Bagaimana keasdaran publik untuk menjaga serangan siber, perusahaan-perusahaan belum banyak yang aware," kata dia.

Kedua, prosedur menghadapi serangan siber. Ketiga, penerapan teknologi. "Perusahaan-perusahaan sudah siap belum membuat prosedur terhadap serangan siber," kata dia.

Dia mengatakan, Itsec Asia hingga akhir tahun 2024 menargetkan pendapatan tumbuh 30%-40%% secara year on year (yoy) dari realiasi pendapatan 2023 sebesar Rp 208,757 miliar.

Untuk mencapai target tersebut, kata dia, Itsec menganggarkan modal kerja sekitar Rp 48 milar pada 2024. Perinciannya, sekitar Rp 4,8 miliar atau 10% untuk belanja modal (capital expenditure/capex) dan sisanya Rp 43,2 miliar atau 90% untuk belanja operasional (operational expenditure/opex). "Dana itu untuk riset dan pengembangan," kata dia.

Dia mengatakan selama ini kontribusi pendapatan siber security dari sektor perbankan sekitar 30%. Sisanya telekomunikasi, minyak dan gas, e-commerce, hingga goverment sector.

Hingga kuartal I 2024, pendapatan Itsec naik 74% menjadi Rp 49,021 miliar dari kuartal I 2023. Hal ini ditopang pendapatan dari wilayah operasi Itsec di Indonesia, Singapura, dan Australia. Operasi bisnis Itsec Indonesia mencatat pertumbuhan pendapatan 114% menjadi Rp 29,191 miliar. "Tiga wilayah operasi perusahaan melaporkan peningkatan penjualan, paling besar dari Indonesia," kata dia.

Adapun kerugian bersih periode Januari-Maret 2024 sebesar Rp 14,213 miliar dari periode yang sama 2023 merugi sebesar Rp 11,259 miliar. “Kami berharap pada akhir tahun ini sudah bisa meraih laba,” kata Joseph.

sumber : https://www.beritasatu.com/ototekno/2819742/400-juta-serangan-siber-intai-transformasi-digital

 

 

Comments