Kaspersky telah berhasil mendeteksi dan memblokir lebih dari 13 juta ancaman web di Asia Tenggara sepanjang 2023. Angka ini menunjukkan peningkatan 31 persen dibandingkan dengan jumlah ancaman yang terdeteksi pada tahun 2020.
Setiap harinya, rata-rata 36.552 serangan online menargetkan bisnis di kawasan tersebut. Ancaman berbasis web ini dapat terjadi karena kerentanan pengguna, pengembang, atau layanan web itu sendiri dan dapat menimbulkan kerugian signifikan bagi individu serta organisasi.
Lonjakan ancaman siber terlihat signifikan di beberapa negara. Di Filipina, serangan meningkat 243 persen dari 492.567 pada 2022 menjadi 1.691.167 pada 2023.
Singapura mengalami peningkatan 86 persen dengan jumlah serangan naik dari 889.093 menjadi 1.653.726. Sementara itu, Thailand mencatat peningkatan 24 persen dari 1.232.311 menjadi 1.531.430 ancaman.
"Ekonomi digital yang tumbuh pesat membuka peluang, namun juga meningkatkan risiko siber. Bisnis lokal harus memperkuat keamanan siber untuk melindungi diri dari ancaman yang dapat menghambat digitalisasi," kata Yeo Siang Tiong selaku General Manager Asia Tenggara Kaspersky, dalam keterangan tertulis yang diterima Akurat.co, Senin (27/5/2024).
Studi terbaru mengungkapkan bahwa 28 persen bisnis di Asia Tenggara merasa lebih rentan terhadap serangan siber akibat digitalisasi yang cepat. Selain itu, 16 persen responden merasakan tekanan untuk mengungkap insiden siber dan mematuhi praktik keamanan yang ketat.
Untuk membantu bisnis di Asia Tenggara, Kaspersky telah meluncurkan portofolio terbaru mereka, Kaspersky Next, yang dirancang untuk melindungi dari serangan siber canggih dengan teknologi perlindungan titik akhir, EDR dan XDR yang mudah digunakan.
sumber : https://www.akurat.co/infotech/1304696488/kaspersky-blokir-lebih-dari-13-juta-ancaman-siber-di-asia-tenggara-pada-2023
Comments
Post a Comment