Alami Jutaan Serangan Siber, Diskominfo Jatim Apresiasi Kabupaten Magetan Miliki CSIRT


Dalam pelaunchingan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) di Kabupaten Magetan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur, Sherlita mengungkapkan berdasarkan data dari data center Provinsi Jawa Timur telah terjadi hampir 5 Juta serangan siber dalam kurun waktu 2023-2024.

“Tahun 2023 sampai akumulasi bulan yang sama mendapatkan serangan 623.287 dan dalam setahun ada 3.564.737, memasuki tahun 2024 di awal Juni ini sudah ada serangan 1.435.000 serangan. Maka dari itu kami apresiasi Magetan yang saat ini telah memiliki CSIRT,” ujarnya saat hadir dalam Launching CSIRT di Pendapa Surya Graha, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Selasa (4/6/2024).

Sherlita melanjutkan, trend serangan siber cenderung naik pada saat Pemilu 2023 mulai Desember-Januari, dan pada Pilkada 2024 ini diprediksi akan semakin masif dan beragam, untuk itu daerah yang memiliki CSIRT untuk bersama-sama menjaga ruang siber di Jawa Timur.

“Tugas lain selain siber juga ada judi online yang harus diberantas. Pada tahun 2022 uang yang dipakai untuk judi online itu 104 triliun, naik di tahun 2023 yaitu 327 triliun dan 2024 di 3 bulan pertama sudah 100 triliun. Yang lebih mengkhawatirkan masyarakat yang menggunakan itu masih berusia 17-20 tahun dan menjacapa 3,2 juta orang, ini juga harus menjadi perhatian,” terangnya.

Bulan Oktober yang akan datang, Undang-undang Nomor 27 tahun 2022 tentang perlindungan data pribadi akan mulai diterapkan. "Nantinya bagaimana kemudian pengendali termasuk juga pemroses data juga akan mendapatkan tanggung jawab bahkan sanksi tidak hanya secara administrasi, tapi juga pidana,” tuturnya.

Disisi lain, Kepala Diskominfo Magetan, Cahaya Wijaya menambahkan dengan dilaunchingnya CSIRT membuka peluang untuk meningkatan keamanan sistem komputer ataupun data, serta juga aplikasi milik pemerintah daerah. Hal itu karena terkadang masyarakat tidak sengaja membagikan kata sandi kepada aplikasi yang telah disusupi, yang berakibat data pribadi dapat disusupi.   

“CSIRT akan memonitoring secara real time aplikasi pemerintahan apakah ada yang janggal seperti pencurian data ataupun terjadi insiden yang mengakibatkan aplikasi tidak dapat diakses. Untuk CSIRT di Magetan baru ada bidang statistik dan persandian,” katanya.

Sementara itu, Direktur Keamana Siber dan Sandi Pemerintah Daerah BSSN, Danang Jaya yang hadir dalam kegiatan tersebut menambahkan bahwa, CSIRT merupakan pertolongan pertama dan memberikan penguatan kepada penyelenggara sistem elektronik (PSE) yang memiliki pusat data jika terjadi sebuah masalah ataupun insiden.
 
“Insiden siber itu seperti hacked by ataupun gambar porno dan judi online, itu yang kami sebut insiden. Atau aplikasi layanan pemerintah terkena virus sehingga tidak bisa di akses, itu insiden. Jika ada insiden agar tidak menyebar, tim CSIRT akan melakukan eskalasi, diblock atau ditutup dulu serta dicari permasalahannya, lalu memberikan penguatan kemanan,” tambahnya. 

Dalam kegiatan Launching Computer Security Incident Response Team (CSIRT) di juga dihadiri oleh Pj. Bupati Magetan Hergunadi, Sekda Magetan Hermawan, serta sejumlah OPD di ruang lingkup Pemerintah Magetan. (*)

sumber : https://timesindonesia.co.id/peristiwa-daerah/497929/alami-jutaan-serangan-siber-diskominfo-jatim-apresiasi-kabupaten-magetan-miliki-csirt

 

 

 

Comments