Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan hacker terus terjadi dan makin mengkhawatirkan. Banyak perangkat yang digunakan sehari-hari menjadi sasaran hacker.
Salah satu kekhawatiran berasal dari banyak masyarakat Amerika Serikat (AS). Dalam laporan Statista, hampir 70 juta rumah menggunakan perangkat pintar dan diperkirakan dalam empat tahun akan tembus 100 juta rumah.
Satu rumah memiliki banyak perangkat terhubung, rata-rata mencapai 25 perangkat. Sayangnya, banyak perangkat yang terhubung jaringan Wifi dan routers tidak terlindungi secara maksimal.
Banyak masyarakat yang khawatir rumahnya bisa diserang peretas. Park Associates dalam laporannya tahun lalu mencatat 75% rumah tangga AS yang terhubung internet khawatir soal keamanan data pribadi mereka.
Selain itu 54% mengalami masalah keamanan data dalam 12 bulan terakhir. Jumlah itu meningkat 50% selama lebih dari lima tahun.
AS berusaha memberikan solusi dengan pelabelan anti hacker pada perangkat-perangkat yang dijual ke publik. Ini dibutuhkan masyarakat, sebab tiga dari empat responden mengatakan produsen perlu memberikan informasi privasi dan keamanan pada konsumen.
Juli lalu, pemerintah setempat dan Komisi Komunikasi Federal mengusulkan pembentukan program US Cyber Trust Mark. Ini semacam pelabelan produk keamanan siber.
Nantinya perangkat akan disertifikasi oleh produsen sudah aman dari peretas, penipu dan penjahat siber lainnya. Namun aturan itu baru berlaku untuk perangkat Internet of Things (IoT) seperti kamera pintu, speaker yang diaktifkan melalui suara, monitor bayi, TV, peralatan dapur hingga thermostat.
Semuanya harus memenuhi standar keamanan siber yang dikembangkan Institut Standar dan Teknologi Nasional (NIST). yakni mencakup password unik, proteksi data, pembaruan dan perbaikan software, serta kemampuan mendeteksi insiden.
Tiap perangkat yang lolos akan memiliki logo perisai US Cyber Trust Mark dengan kode QR untuk mendapatkan informasi terperinci, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (10/6/2024).
Paling cepat label anti hacker itu baru akan terlihat di produk pintar awal tahun depan. Juru bicara FCC tidak memberikan tanggal spesifik implementasi aturan tersebut.
Raksasa teknologi seperti Amazon, Best Buy, Google, LG Electronics, Logitech, dan Samsung Electronics berkomitmen melakukan program tersebut.
sumber : https://www.cnbcindonesia.com/tech/20240610122106-37-545252/hacker-menyusup-di-banyak-perangkat-solusinya-baru-ketemu
Comments
Post a Comment